Alat Rapid Test 10 Ribu Distribusi Keenam Kecamatan di Jakarta Utara, Upaya ACF Libatkan Kader Kesehatan Masyarakat.

274
×

Alat Rapid Test 10 Ribu Distribusi Keenam Kecamatan di Jakarta Utara, Upaya ACF Libatkan Kader Kesehatan Masyarakat.

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Fakatpers.id – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara skema 10 ribu alat rapid test (tes cepat massal) dari Yayasan Budha Tzu Chi ke enam kecamatan. Alat tersebut dimanfaatkan sebagai upaya upaya pencarian kasus aktif (ACF) atau pencarian kasus aktif penyebaran Penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19) pada lingkungan Rukun Warga (RW) zona merah.

Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, 10 ribu alat tes cepat diterima dari donasi Yayasan Budha Tzu Chi. Alat ini dimanfaatkan sebagai upaya ACF penyebaran Covid-19 pada lingkungan RW yang masuk ke dalam kategori zona merah.

“Pemerintah Kota Aministrasi Jakarta Utara mendapatkan dukungan 10 ribu alat tes cepat dari Yayasan Budha Tsu Chi. Alat ini kami distribusikan ke enam kecamatan, khususnya pada kelurahan yang terdapat kategori RW zona merah, ”kata Sigit, saat ditemui di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Rabu (30/9/2020).

Yang menarik, menyediakannya kader kesehatan masyarakat seperti kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) lansia dilibatkan dalam ACF dengan memanfaatkan alat rappid test tersebut. Dengan pelibatan kader ini, diharapkan masyarakat semakin memahami upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) sebagai upaya penanggulanan Covid-19.

Begitu pun kedislipinan masyarakat terhadap 3M (menggunakan masker, cuci tangan, dan menjaga jarak) semakin tinggi karena ada kedekatan emosional dengan kader yang merupakan bagian dari elemen masyarakat setempat.

“Insyaallah dengan pelibatan masyarakat lokal maka penjangkauan, sekaligus sosialisasi dan kampanye untuk menumbuhkan disiplin masyarakat terkait Covid-19 terpenuhi dengan baik,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara Yudi Dimyati menerangkan kader kesehatan masyarakat ini akan dibekali pelatihan singkat oleh tenaga medis Puskesmas setempat. Termasuk melatih kepiawaian kader dalam membaca dan memasukkan sampel darah ke alat tes rappid.

Jika menemukan hasil reaktif pada hasil rapid test tersebut, maka kader akan merawat pasien untuk menjalani tes swab di Puskesmas terdekat.

“Yang pasti nanti saat pelaksanaan tes rappid ini alias nada pendampingan dari tim medis kami. Yang pasti dalam pelaksanaannya, kader wajib menerapkan protokol kesehatan. Apabila ditemukan hasil yang reaktif, maka pasien akan memenuhi tes swab di puskesmas terdekat, ”tutupnya. Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *