Cegah Banjir di Cikoding, Pemkot Jakarta Utara Kelola Debit Air Kali Cakung Lama

464
×

Cegah Banjir di Cikoding, Pemkot Jakarta Utara Kelola Debit Air Kali Cakung Lama

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Pemerintah Kota Jakarta Utara terus berupaya mencari solusi pencegahan banjir musim penghujan di kawasan Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading (Cikoding). Selain fokus pada pembangunan Kali BGR, pengelolaan debit air Kali Cakung Lama menjadi solusi agar volume air tidak melimpa ke pemukiman penduduk.

Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, pengelolaan debit air di Kali Cakung lama menjadi salah satu solusi dalam pencegahan banjir di musim penghujan bagi kawasan Cikoding. Dengan adanya pengelolaan debit air ini, diharapkan kenaikan volume air di kali tersebut tidak melimpas ke pemukiman penduduk.

“Fungsi Kali Cakung Lama ini merupakan saluran pembuangan pemukiman warga. Kali mengalir di tiga kecamatan, yaitu Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading. Solusinya kita ingin mengelola debit airnya. Jadi harus ada manajemen debit air, mengurangi volume air yang melimpas dari Kali Cakung Lama,” kata Sigit, saat ditemui di kawasan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (11/10/2020).

Pengelolaan debit air Kali Cakung Lama dinilainya suatu cara sederhana apabila dibandingkan melakukan pembangunan trase kali ideal yang membutuhkan biaya dan kerja ekstra. Solusi itu pun, merupakan hasil diskusi dengan para ketua Rukun Warga (RW) bersama tim teknis Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Adminitrasi Jakarta Utara, serta Camat dan Lurah.

“Pembangunan Kali Cakung Lama untuk bisa memenuhi trase ideal cukup memerlukan biaya maupun kerja yang sangat besar. Karenanya jauh lebih sederhana kalau kita memanajemen debit airnya. Bersama-sama dengan para ketua RW, berdasarkan pengalaman beliau dan dibantu teknis dari Sudin SDA mencoba merumuskan hal terbaik sehingga debit air di Kali Cakung Lama ini terkelola,” jelasnya.

Diterangkannya, pengelolaan debit air ini pun dengan memastikan kesiapan mesin pompa dan operator. Mesin pompa dipastikan dapat beroperasi optimal selama 24 jam, begitu pun penambahan operator pompa selama musim penghujan.

“Tadi Kami juga inspeksi ke rumah pompa Kelapa Gading yang dikelola PT. Summarecon. Kami berterimakasih karena petugas maupun operator stanby (siap). Namun sesuai peningkatan intensitas curah hujan, kami juga akan melakukan penambahan jumlah personel (operator) agar bisa cepat merespon kenaikan volume air saat hujan sehingga performa mesin pompa dapat optimal selama 24 jam,” tutupnya. Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *