Kolaborasi Pramuka, Menwa, dan UKO UNJ Kerjasama Dengan Kecamatan Pulogadung Gelar Seminar Gerakan Anti NAPZA

623
×

Kolaborasi Pramuka, Menwa, dan UKO UNJ Kerjasama Dengan Kecamatan Pulogadung Gelar Seminar Gerakan Anti NAPZA

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Kolaborasi antara Organisasi Kemahasiswaan Pramuka Racana, Resimen Mahasiswa dan Unit Kegiatan Olahragaan Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan Kecamatan Pulogadung mengelar Seminar Gerakan Anti NAPZA Sabtu, (10/10/2020). Seminar yang bertajuk “Pemuda Cerdas Anti NAPZA Siap Produktif Menuju Generasi Indonesia Emas” ini dilaksanakan secara daring (Dalam Jaringan) melalui platform teleconference Zoom Meeting yang diikuti oleh 170 peserta dari warga Kecamatan Pulogadung, Mahasiswa UNJ dan masyarakat umum serta dari berbagai daerah.

Kegiatan untuk mengampanyekan sekaligus mendidik para peserta tentang Gerakan Anti NAPZA, khususnya kepada warga Kecamatan Pulogadung ini dihadiri dan dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ariza Patria, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Abdul Sukur, S. Pd.,M.Si dan Camat Pulogadung, Bapak Bambang Pangestu, S.E beserta jajaran Lurah se-Kecamatan Pulogadung.

Eva Yuanita,S.Pd narasumber dari BNN merasa prihatin karena meski kondisi saat ini dilanda pandemi Covid-19 bisnis narkoba tetap berjalan dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi generasi Indonesia bahkan bisnis ini terus meningkat dan klaster pekerja menjadi urutan pertama sebagai pemakai terbanyak. Menurut Eva, narkoba menyasar pada penyakit berat seperti penyakit otak, kronik dan kambuhan. Dan ini sangat merugikan bagi generasi muda saat ini, terlebih hasil pemetaan menunjukkan bahwa usia pemakai terbanyak berusia rentang 17-35 tahun.

Sementara itu Dr. Dianta Sebayang, S.IP., ME. memaparkan bahwa jumlah UMKM yang ada Indonesia mencapai sekitar 62 juta dan usaha besar sekitar 5000. Hal ini bisa membuktikan bahwa masyarakat Indonesia dapat dengan mudah membangun UMKM sebagai penggerak ekonomi. Sehingga kewirausahaan dapat menjadi solusi untuk menaikkan ekonomi yang berada di masyarakat dan menjadi salah satu kegiatan positif untuk menekan angka pemakai narkoba sehingga masyarakat menjadi lebih produktif.

Tak hanya bahaya Napza, seminar ini juga membahas perihal olahraga yang ada di masyarakat. Deputi III Kemenpora yaitu Dr. Ary Moelyadi, M.Pd, mengatakan angka partisipasi masyarakat dalam olahraga hanya 34% . jumlah ini dinilai masih sangat memprihantinkan. Sehingga perlu adanya dorongan dalam masyarakat terutama dalam skala keluarga sehingga mampu menciptakan masyarakat yang produktif dan sehat dalam masa pandemi.

Seminar ini diakhiri dengan materi penutup dari Dr. Hadyan Rahmat, MPH,M.Ikom yang membahas mengenai dampak kesehatan dari Napza itu sendiri dan juga penekanan bahwa pendidikan paling dasar tentang Napza berasal dari keluarga. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *