Jakarta, faktapers.id – Ponaryo Astaman, eks Pemain Timnas Sepakbola Indonesia, menemui cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin, di kediaman Ma’ruf, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/1/2019).
Ponaryo didampingi Akmal Marhali dalam silaturahmi yang berlangsung selama sekitar 2 jam tersebut menyampaikan gagasan sejumlah pesepakbola untuk menggelar laga amal untuk korban tsunami Banten.
Namun Ponaryo enggan memberikan pernyataan usai menemui Ma’ruf. Dia langsung menuju mobilnya usai keluar dari rumah Ma’ruf.
Terkait pertemuan, Akmal mengatakan jika Ponaryo menemui Ma’ruf untuk bersilaturahmi dan menyampaikan gagasan sejumlah pesepakbola untuk menggelar laga dalam rangka donasi untuk Banten.
“Insyaallah akan digelar pada 10 Februari 2019 di Stadion Maulana Yusuf, Serang. Jadi tadi baru sekedar menyampaikan rencana ini. Dan kebetulan Abah adalah orang Banten, jadi disampaikan ke Abah, dan Abah menyambut dengan sangat positif, apresiatif, atas rencana yang digagas oleh para pemain bola. Jadi insyaallah dalam 2 atau 3 hari ini akan didata siapa saja pemain yang akan turun dalam rencana laga amal Indonesia Alla Star di Banten, kabupaten Serang,” ungkap Akmal usai pertemuan Ponaryo dengan Ma’ruf.
Disisi lain kedatangan Ponaryo ke kediaman Ma’ruf Amin diduga ada upaya dirinya berlindung kepada Calon Wapres tersebut. Sebab kenapa ke Ma’ruf Amin, ia membicarakan persepakbolaan. Setelah merebaknya isu diduga Ponaryo ikut terlibat dalam pengaturan skor pertandingan skor pertandingan (match fixing) dalam pertandingan Indonesia dengan malaysia pada Piala AFF 2010 silam.
Sebanyak lima mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola Indonesia, yakni Ponaryo Astaman, Firman Utina, Hamka Hamzah, Maman Abdurrahman dan Markus Horison mendatangi Polda Metro Jaya pada Sabtu (29/12) lalu, guna mengklarifikasi dugaan pengaturan skor pertandingan.
Ponaryo Astaman pun meluruskan informasi yang beredar terkait dugaan pengaturan skor saat Indonesia melawan Malaysia pada final Piala AFF 2010.
Ponaryo yang menjabat Ketua Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) itu membantah pemain Timnas Indonesia terlibat pengaturan skor saat melawan Malaysia pada Piala AFF 2010.
Selama hampir enam jam menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ponaryo dan kelima mantan skuad Timnas Indonesia itu memberikan keterangan berbagai persoalan kompetisi sepak bola nasional.
Ponaryo bahkan mendukung penuh Satuan Tugas Antimafia Sepak Bola mengungkap dugaan pengaturan skor pertandingan (match fixing) yang melibatkan pengurus PSSI itu.fp03