Kehabisan Bekal Hidup, Pengungsi Luar Negeri di Kalideres Berharap Boleh Mencari Nafkah

2588
×

Kehabisan Bekal Hidup, Pengungsi Luar Negeri di Kalideres Berharap Boleh Mencari Nafkah

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id –  Pengungsi asal luar negeri yang berada di Kalideres, Jakarta setiap harinya menghabiskan waktu menunggu santunan dari warga negara Indonesia karena tidak diperbolehkan bekerja menghasilkan uang.

UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) berharap Pemerintah Indonesia memberikan mereka izin untuk mencari pemasukan supaya bisa hidup lebih layak.

“Kami berharap agar ke depannya pengungsi di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk membantu bisnis kecil penduduk sehingga mereka dapat membawa pulang sedikit imbalan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga mereka,” kata Associate External Relations/Public Information Officer UNHCR, Mitra Salima Suyono, Minggu (3/2).

Seperti diketahui, larangan bekerja bagi pengungsi tercantum dalam ‘Surat Pernyataan Pengungsi’ yang harus ditandatangani pengungsi bersertifikat UNHCR, sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: IMI-1489.UM.08.05 Tahun 2010 tanggal 17 September 2010. 

Mitra Salika menjelaskan, para pengungsi yang berada di pinggir jalan kehabisan bekal untuk bertahan hidup. Mereka kini sangat tergantung dengan donasi karena tak punya hak untuk bekerja. 

“Misalnya, apabila seorang Indonesia memiliki bisnis kecil pembuatan roti, banyak sekali pengungsi yang ahli memasak dan membuat roti sehingga apabila mereka diperbolehkan untuk membantu, bisnis orang tersebut dapat diuntungkan dan pengungsi yang bersangkutan, diharapkan mendapatkan imbalan yang mungkin jumlahnya tidak besar, namun dapat sedikit mengurangi beban hidup mereka selama di Indonesia,” kata Mitra.

UNHCR bekerja sama dengan lembaga lain untuk menangani kebutuhan pengungsi, lembaga-lembaga itu antara lain IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi), Dompet Dhuafa, CRS (Catholic Relief Services), CWS (Church World Service), PMI (Palang Merah Indonesia), dan lainnya.

Saat ini, jumlah pengungsi sudah berkurang dibandingkan dengan awal-awal menumpuknya mereka di area Kalideres, pada 2017 hingga 2018. 

Diperkitakan jumlah mereka saat ini sekitar 100 orang. uaa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *