Jakarta, faktapers.id – Pemasangan mesin sensor pada pintu masuk Kantor Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut) semakin dipertanyakan oleh beberapa masyarakat.
Pasalnya, sebagai kantor pelayanan masyarakat dan sebagai pelayan masyarakat, seharusnya bersikap terbuka dan tidak perlu seketat itu. Atas keketattannya itu, membuat masyarakat bertanya-tanya.
“Yang jelas kalau seperti itu kondisinya, berarti ada yang ditutup-tutupi. Kita kan sama- sama tau Kasudin SDA Jakut juga pernah didemo terkait dugaan korupsi pada saat beliau di Jakarta Barat, tapi sampai saat ini tidak jelas juntrungannya,” ungkap Parulian Simanjuntak, SE, kepada faktapers.id, Jumat (29/03/2019).
Sementara itu, Monang selaku masyarakat yang juga bertanya-tanya mengatakan, kantor pelayanan masyarakat tidak pantas seperti itu. Ia juga berharap agar Walikota Jakut dapat menegur Kasudin SDA tersebut.
“Aparatur Negeri Sipil (ASN) tidak pantas seperti itu, harusnya mereka terbuka. Kalau ada tamu, kan ada petugas Pengamanan Dalam (Pamdal). Walikota juga harus tegur kasudin SDA nya. Lagipula, itu pakai anggaran dari mana? Semua harus jelas,” tuturnya.
Menanggapi terkait anggaran yang dipakai pemasangan pintu sensor tersebut, Staf Bagian Umum Kota Administrasi Jakarta Utara, Matroji mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan anggaran untuk pemasangan pintu sensor di Sudin SDA Jakut.
“Itu anggaran dari SDA bukan dari kami. Selama ini memang begitu mereka (SDA), kalau kamikan selama ini selalu manual, coba tanya langsung kepada SDA,” pungkasnya. kls