Kutai Barat, faktapers.id – Koordinator Daerah Anak Republik (Korda-AR), relawan pemenangan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 (Jokowi-Ma’ruf Amin) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kaltim, Hertin Armansyah, mengatakan bahwa tahapan pelaksanaan pemilu serentak 2019 belum berakhir.
Meski sudah dilaksanakan pemungutan suara pada Rabu 17 April lalu, namun saat ini masa penghitungan dan rekapitulasi suara belum berakhir.
“Kami melihat sejumlah rangkaian kegiatan yang masih harus dilakukan oleh penyelenggara Pemilu (KPU, PPK, dan PPS). Baik Pemilu ulang, Pemilu lanjutan dan pemilu susulan di seluruh Indonesia. Ini juga terjadi di Kubar,” jelasnya kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, Selasa (23/4/19) di Sendawar.
Dia menuturkan, melihat kondisi tersebut, Korda-AR Kubar berharap Pemkab Kubar bisa bekerjasama dengan pihak penyelenggara Pemilu. Hal itu guna mengantisipasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), agar seluruh tahapan Pemilu serentak di kabupaten bisa berjalan aman dan lancar.
“Sebaiknya Pemkab bekerja sama dengan KPU guna mengantisipasi aspek gangguan kesehatan oknum penyelenggara pemilu, yakni petugas KPU, PPK, dan PPS. Perlu disiapkan tenaga medis dibeberapa TPS atau tenaga medis keliling,” ungkapnya
“Kami juga mendapat informasi bahwa sangat banyak panitia penyelenggara pemilu serentak di Kubar yang mengeluh karena kurang tidur, sehingga terganggu kesehatan, dan sangat membutuhkan tenaga medis,” tambahnya.
Hertin Armansyah menegaskan, masukan dan saran dari Korda-AR Kubar ini sebagai sumbangan pemikiran. Karena pihaknya mendapat banyak masukan dari masyarakat 16 kecamatan se-Kubar terkait hal itu.
“Seluruh masyarakat berhak melihat dan memperhatikan kelangsungan penyelenggaraan pemilu serentak 2019 agar berjalan aman, damai, serta jujur dan adil. Jangan sampai oknum petugas penyelenggara pemilu menjadi korban karena kondisi lelah dan kesehatan yang terganggu dan akan berakibat falat pada hasil pemilu,” tambahnya lagi.
![](http://faktapers.id/wp-content/uploads/2019/04/6ed7b84b-d907-4219-813b-b6d5f2322fb5.jpg)
Dia menyebut, kekawatiran pihaknya terhadap gangguan kondisi kesehatan oknum petugas penyelenggara pemilu se-Kubar, melihat dari waktu yang digunakan para petugas itu dalam bekerja nyairs tanpa batas waktu 24 jam.
“Sesuai peraturan KPU, tahapan pleno ditingkat PPK (kecamatan) sejak 18 April hingga 4 Mei 2019. Kemudian pleno tingkat kabupaten sejak 25 April hingga 5 Mei 2019. Dengan waktu bekerja yang tak terbatas, otomatis kesehatan para petugas wajib dijaga,” ucapnya.
Hertin Armansyah mengatakan, usulan tersebut sebagai masukan bagi semua pihak di Kubar. Menurutnya, Korda-AR Kubar mengapresiasi seluruh elemen, diantaranya Pemkab, KPU, Bawaslu, TNI dan Polri, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, Parpol, serta seluruh penyelenggara pemilu serentak 2019. “Pemilu serentak di Kubar telah dilaksanakan berjalan aman dan kondusif. Patut dibanggakan, tanpa tekanan dari pihak manapun. Masyarakat secara sukarela menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi ini,” pungkasnya.
Kondisi gangguan kesehatan tersebut, dialami juga oleh Ketua PPK Tering, Eriansyah, A.Ma.Pd. Dihubungi oleh Harian ini, dia mengakui sempat mengalami sakit, sejak pelaksanaan pemilu serentak 17 April lalu.
“Iya pak, saya sudah dua hari opname di rumah sakit. Karena kelelahan, semoga saya bisa cepat keluar, mohon doanya. Karena masih beberapa tahapan lagi, mulai dari rapat pleno tingkat kecamatan sampai tingkat kabupaten,” singkatnya diujung telepon seluler. iyd