Masyarakat Sepakat Menunggu Hasil Pilpres dari KPU

1188
×

Masyarakat Sepakat Menunggu Hasil Pilpres dari KPU

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Tingkat kedewasaan demokrasi bangsa Indonesia telah meningkat, terlihat dari partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 yang mengalami kenaikan pesat dibanding Pemilu 2014. Yang menarik, mayoritas para pemilih kedua kubu sepakat menunggu hasil resmi KPU.

Menurut hasil Litbang Kompas, terjadi kenaikan jumlah pemilih untuk Pemilu 2019 (Pilpres dan Pileg) yang mencapai 81,78%, dengan sebanyak 79.81% surat suara dinyatakan sah, 1,83% surat suara tidak sah, dan sisanya tidak digunakan. Sedangkan tingkat partisipasi Pemilu 2014 legislatif hanya mencapai 75,11%. Pemilihan Presiden 2014 pun hanya 69,58%.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu 2019, menurut hasil Litbang Kompas juga sangat tinggi, sebesar 82,4% dan hanya 12,9% yang tidak percaya. Mereka pun sepakat untuk menunggu hasil pengumuman resmi dari KPU pada 22 Mei 2019.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin menyambut baik hasil survei Litbang Kompas. Hal ini merupakan cerminan kedewasaan berpolitik masyarakat sebagai pemilih yang terus membaik. “Bisa kami simpulkan Pemilu 2019 berjalan sukses. TKN menyayangkan pihak-pihak yang asal tuding adanya kecurangan pemilu tanpa bukti yang kuat,” tegas Direktur Konten TKN Fiki Satari dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (30/4/19).

Sebanyak 84% responden menyatakan, tidak mengalami hambatan yang berarti dalam menggunakan hak pilihnya. Sebanyak 92,5% responden menerima apabila pilihannya kalah, ini menunjukkan tingkat kedewasaan demokrasi di Indonesia yang cukup tinggi. Sebanyak 2,6% mendukung pasangan capres mengajukan gugatan ke MK, dan 0,6% melakukan demonstrasi.

Sebanyak 95% akan mendukung pemerintah selanjutnya, walaupun pasangan capres pilihannya kalah, dan hanya 3,2% tidak mendukung.  Sedangkan 58,6% menyatakan akan menyambung kembali silaturahmi dengan orang yang sempat bermusuhan karena berbeda pilihan, dan 38,1% tidak akan melakukan apapun.

Berkaca pada hasil survei ini, TKN mengimbau kepada seluruh elemen bangsa untuk menahan diri dan bersabar menanti rilis resmi KPU. “Jika ada yang merasa dicurangi. Ajukan laporan beserta buktinya ke Bawaslu. Gak usah gaduh di ruang publik. Kita harus jaga situasi tetap kondusif apalagi sebentar lagi bulan Ramadan,” ujar Fiki Satari.

Berdasarkan data real count TKN, Jokowi-Amin telah memperoleh 47,2 juta atau 56,18% suara, berselisih lebih dari 10 juta suara dibandingkan Prabowo-Sandi sebesar 36,8 juta atau 43,82% suara. Hasil ini selaras dengan data real count KPU. Di mana *Jokowi-Amin meraih 56,06% suara dan Prabowo-Sandi 43,94% suara. tjl

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *