Kutai Kartanegara, faktapers.id – Menempuh perjalanan darat sekitar 82 Kilo Meter (KM) dari Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, maka tibalah di Kota Bangun. Yakni sebuah kecamatan di kawasan hulu Sungai Mahakam. Pusat pemerintahannya berada di Desa Kota Bangun Ulu.
Sebanyak 21 desa yang tercakup dalam Kecamatan Kota Bangun, dalam kurun 5 tahun terakhir, rutin mendapat kucuran Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Kukar, serta Dana Desa (DD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Camat Kota Bangun, Drs Mawardi melalui Sekretaris Kecamatan Kota Bangun, Julkifli SE mengungkapkan bahwa sejak 2018 lalu fokus utama 21 desa se-Kota Bangun dalam penggunaan ADD dan DD ditekankan pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.
“Untuk 2019 ini ADD dan DD difokuskan pada peningkatan kesehatan dan pengentasan kemiskinan. Diantaranya stunting atau pengentasan masalah gizi pada anak-anak. Sedangkan pengentasan kemiskinan, melakukan rehab atau bedah rumah bagi warga kurang mampu di 21 desa,” jelasnya kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id diruang kerjanya, Senin (10/6/19).
Ditambahkan Julkifli, setiap tahun DD dari pusat yang diterima oleh 21 desa se-Kota Bangun terus meningkat besarannya. Sedangkan ADD besarannya bertahan sesuai dengan jumlah APBD Kabupaten Kukar.
“Setiap tahun 21 desa merata mendapat kucuran ADD berkisar Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar. Begitu juga dengan DD merata perdesa mendapat Rp 800 juta hingga Rp1 miliar,” ungkapnya.
Dia juga menuturkan, sejak 2015 silam ada dua desa di Kota Bangun yang mendapat kucuran ADD dan DD terkecil jumlahnya. Hal itu dihitung berdasarkan jumlah penduduk dua desa tersebut yang terbilang sedikit.
“Yaitu Desa Sedulang dan Benua Baru. Sedangkan dua desa sebagai penerima ADD dan DD dengan jumlah terbesar adalah Kota Bangun Ulu dan Liang Ulu,” ucap Julkifli.
Julkifli menyebut, dengan kucuran ADD dan DD setiap tahun rutin tersebut, diharapkan 21 desa se-Kota Bangun mampu berkembang dan kesejahteraan masyarakarnya semakin meningkat.
“Agar pemerintah desa mampu mengelola anggaran besar itu untuk percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan pengawasan, kewenangan pemerintah kecamatan sebatas pada kelengkapan administrasi. Namun secara detail pemeriksaan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten,” tandasnya.
Kecamatan Kota Bangun dengan luas wilayah mencapai 1.143,74 km2. Sebagian wilayahnya dibelah oleh Sungai Mahakam dan Sungai Belayan serta terletak di tepi Danau Semayang dan Danau Melintang. 21 desa yang tercakup dalam kecamatan itu yakni, Benua Baru, Kedang Ipil, Kedang Murung, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun Seberang, Kota Bangun Ulu, Liang, Liang Ulu, Loleng, Muhuran, Pela, Sangkuliman, Sari Nadi, Sebelimbingan, Sedulang, Sukabumi, Sumber Sari, dan Wonosari. iyd