Klaten, faktapers.id – Ribuan ekor ayam dibagikan secara gratis di Pertigaan depan pemda Klaten, Rabu (26/6/19).Warga pun menyerbu lokasi pembagian sejak pagi.
Ana (23) warga Kelurahan Sekarsuli mengaku senang mendapatkan ayam gratis. “Nanti akan saya masak di rumah,” katanya.
Pembagian ini diinisiasi oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah dan DIY. Acara serupa juga digelar di daerah lain, yaitu Solo, Semarang dan Yogyakarta.
Ada 10 ribu ayam yang disiapkan untuk pembagian di Klaten dan Solo. Yakni 8 ribu ekor untuk Kota Solo, 2 ribu dibagikan di Klaten.
Ketua Pinsar Jateng, Pardjuni, mengatakan pembagian ayam gratis ini merupakan sedekah dari peternak sekaligus bentuk protes kepada pemerintah. Sebab saat ini harga jual di tingkat peternak sangat rendah.
“Penyebabnya jumlah bibit ayam yang beredar terlalu banyak sehingga over supply, harganya anjlok. Dari pada kita buang, lebih baik kita sedekahkan kepada masyarakat saja,” katanya, di sela-sela pembagian ayam di Pertigaan depan pemda Klaten.
Mereka mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan untuk menyelamatkan peternak ayam. Jika kondisi ini terus berlangsung sampai 1-2 bulan ke depan, peternak rakyat diyakini akan gulung tikar.
“Kondisi ini berlangsung sejak 10 bulan yang lalu. Kami sudah bertemu dengan pemerintah, tapi belum ada tindakan. Kami harap ada pembatasan jumlah bibit,” ujarnya.
Saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak dijual sekitar Rp 9 ribu per kg. Padahal jika sesuai harga acuan Kementerian Perdagangan, harga ayam hidup seharusnya Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kg.
“Ini sudah parah sekali, bahkan lebih parah dibandingkan saat ada flu burung. Ini harus ditangani di tingkat pemerintah pusat,” tutupnya. Madi