Headline

Rawan Diare, Direktur RSUD Melawi Himbau Warga Jaga Pola Makan Anak

755
×

Rawan Diare, Direktur RSUD Melawi Himbau Warga Jaga Pola Makan Anak

Sebarkan artikel ini
IMG 20190825 205404

Melawi, faktapers.id – Akibat musim kemarau, air Sungai Pinoh dan Melawi sudah nampak surut, sehingga
kasus diare mulai meningkat. Banyak anak-anak terkena diare sehingga harus dirawat, baik rawat jalan maupun rawat inap.

Dr Sien Setiyawan menjelaskan bahwa ada tips atasi diare pada anak.

Diare adalah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan untuk buang air besar secara terus-menerus dan feses atau tinjanya terdapat kandungan air berlebihan.

Diare ditandai dengan gangguan sakit perut ini memang masih menjadi masalah serius khususnya di Indonesia yang masyarakatnya kurang menyadari pentingnya arti kesehatan dan kebersihan. Padahal diare tak boleh dianggap ringan dan di anggap sepele.

Sementara itu UNICEF memperkirakan sekitar 1 anak meninggal setiap 30 detik akibat diare, dan setiap tahun ada 100 ribu balita yang meninggal karena penyakit ini.

Pada kasus diare, sebenarnya bukan penyakitnya, namun penanganan yang lambat saat keluar cairan terus-menerus yang bisa menyebabkan dehidrasi dan ini bisa berbahaya.

“Selain itu kekurangan cairan dan elekrolit, diare juga bisa menimbulkan gangguan detak jantung, serta menurunkan kesadaran si penderita,” pungkas Sien.

Adapun tindakan yang harus dilakukan ketika anak-anak dan orang tua saat terkena diare ialah pertolongan pertama, bersikaplah tenang dan segera ambil tindakan.

“Pada dasarnya diare merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, tapi anda harus tetap waspada, apalagi bila terjadi dehidrasi berlebihan,” ujar Sien.

Tanda-tanda terkena dehidrasi antara lain: anak akan menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering serta selalu merasa haus. air seni keluar sedikit, berwarna gelap, bahkan kadang tak keluar sama sekali. Mata terlihat cekung dan pucat. Anak akan sering mengantuk, kulit terlihat pucat dan bila dicubit, kulitnya tidak cepat kembali normal. Sedangkan pada bayi, tanda-tanda dehidrasi bisa dilihat lewat ubun-ubunnya yang menjadi cekung. Dalam kondisi ini anak akan menjadi sangat rewel atau diam dan lesu bila tingkat dehidrasinya bertambah.

Bayi dan balita yang mengalami diare memerlukan banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai harus diberikan sesering mungkin.

Untuk pertolongan pertama, cairan oralit bisa menjadi pilihan untuk mengatasi dehidrasi. Pada tahun 70 dan 80-an, banyak anak-anak yang tak menyukai oralit, karena rasanya hanya perpaduan dari gula dan garam saja. Namun seiring perkembangan zaman, kini oralit sudah tersedia dalam aroma buah-buahan dan digemari anak-anak. Seiring dengan rasa kepedulian Sien memberitaukan lewat akun fb-nya cara mengatasi dan mencegah jika warga terserang penyakit yang membahayakan ini.

Sien pun menjelaskan cara pakai oralit. Caranya mudah, anda bisa membacanya di aturan pakai. Berikan cairan oralit dengan menggunakan sendok setiap 1 sampai 2 menit. Untuk anak-anak yang lebih besar bisa meminumnya langsung dari gelas. Jika anak muntah jangan panik, hentikan dulu pemberian oralit dan lanjutkan lagi 10 menit kemudian.

Selain pemberian cairan tadi, pemberian ASI maupun makanan padat harus tetap dilanjutkan agar anak tidak lemas dan tetap mendapat energi. Yang harus dihindari adalah minuman yang mengandung kadar gula tinggi. “Contohnya, teh yang sangat manis, soft drink, sirup dan minuman beraroma buah yang sangat manis lainnya. Bila penyakit berlanjut atau tak segera membaik dalam waktu 2 hari, segeralah membawanya ke dokter,” ujarnya.

Penyebab dan Pencegahan

Sebagian besar penyakit ini disebabkan infeksi virus dan sebagian kecil karena infeksi bakteri, parasit dan jamur. Diare juga bisa disebabkan keracunan makanan, alergi atau faktor psikologis seperti stres misalnya.

Penularannya biasanya melalui jari kotor, makanan dan lalat. Apalagi anak-anak yang sering memasukkan tangannya ke dalam mulut sehingga mudah terkontaminasi virus. Makanan yang tak habis dalam waktu 2 jam juga bisa membuat virus. skn/abd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *