Mahakam Ulu, faktapers.id – Kamis 17 Oktober 2019 sejak pagi itu, persiapan meriah telah terlihat dengan ciri khas ukiran adat Dayak berupa serut kayu rautan khusus serta ukiran Burung Enggang sepanjang jalan di Kampung Lirung Ubing, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur.
Hari itu ribuan warga kontingen 13 kampung se-Kecamatan Long Pahangai sejak pukul 09.00 Wita telah berdatangan di Kampung Lirung Ubing.
Sekitar pukul 13.00 Wita, rombongan Ketua dan anggota DPRD Mahulu dipimpin oleh Ketua DPRD Novita Bulan singgah di dermaga tengah kampung sekitar 200 meter dari Lamin Adat.
Menaiki satu persatu anak tangga dermaga, Novita Bulan disambut dengan ritual adat etnik Bahau Busang dan Kayan. Oleh tetua adat, sebelum masuk rumah untuk beristirahat, tangan kanan Ketua DPRD diikatkan gelang manik.
Tak berselang lama, tiba pula speedboat yang membawa Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh SH dari Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang, singgah di dermaga yang sama di Kampung Lirung Ubing. Gemuruh suara pukulan gong beirama dengan tabuhan tuvung (gendang panjang) yang terletak disekitar Lamin Adat Kampung Lirung Ubing.
Bupati Bonifasius Belawan Geh disambut meriah dengan ritual adat pemasangan gelang manik ditangan kanan, selanjutnya beristirahat. Pada pukul 14.30 Wita, Bupati membuka secara resmi acara adat Hudoq Pekayang 2019 yang dilaksanakan selama 2 hari.“Hudoq Pekayang” di Kecamatan Long Pahangai rutin dilaksanakan setiap tahun.
Merupakan perwujudan dari UU Nomor 5/2017 tentang pemajuan kebudayaan, upaya melestarikan budaya daerah yang merupakan cikal bakal kebudayaan nasional,” ucap Bupati Bonifasius Belawan Geh, secara resmi Hudoq Pekayang 2019 di Kampung Lirung Ubing.
Bupati menjelaskan, budaya Hudoq Pekayang merupakan salah satu aset seni budaya daerah Mahulu yang dapat dikelola sebagai investasi dibidang pariwisata. Dia berharap, instansi terkait agar kedepan dapat mengemas Hudoq Pekayang agar menjadi daya tarik wisata.
“Sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi. Karena sudah menjadi agenda tahunan, perlu dikelola agar Mahulu menjadi destinasi (tujuan) wisata. Jika dikelola dengan baik, maka akan dapat menjadi salah satu bidang untuk kesjahteraan masyarakat da menambah pendapatan daerah,” ucapnya.
Usai pembukaan, Bupati Bonifasius bersama Wakil Bupati Juan Jenau menyerahkan Maskot Hudoq pekayang 2019 kepada panitia, sebagai tanda kegiatan hudoq pekayang dimulai.
Selanjutnya bupati dan wabup juga Ketua DPRD Novita Bulan bersama 10 anggota DPRD Mahulu berbaur bersama masyarakat menari Karaang Hudoq di lapangan disamping Lamin Adat Lirung Ubing, hingga pukul 17.00 Wita.
Hadir pula dalam kesempatan itu Sekda Mahulu Yohanes Avun, sejumlah Kepala SKPD Pemkab Mahulu, Camat Long Pahangai, Kapolsek Long Pahangai, Perwakilan Koramil Long Pahangai, ara tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tamu undangan.(iyd).