Curah Hujan Ekstrem, Pemprov DKI Kerahkan Petugas Dan Siagakan Pompa Untuk Tangani Genangan

885
×

Curah Hujan Ekstrem, Pemprov DKI Kerahkan Petugas Dan Siagakan Pompa Untuk Tangani Genangan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Hujan lebat dengan curah hujan ekstrem melanda sejumlah wilayah di Jakarta pada Sabtu malam (22/2) hingga Minggu pagi (23/2). Kondisi ini membuat sebagian jalan dan pemukiman warga terdampak genangan. Berdasarkan peta sebaran hujan Jabodetabek Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada hari Sabtu (22/2) pukul 07.00 WIB sampai dengan Minggu (23/2) pukul 07.00 WIB, curah hujan ekstrim (>150mm/hari) terjadi pada 5 (lima) stasiun, yaitu Pintu Air Pulo Gadung (241 mm), Manggarai (228 mm), Arg Kelapa Gading (184 mm), Pulomas (182 mm) dan Setiabudi Timur (154 mm).

Sebelumnya, curah hujan ekstrem juga telah terjadi sejak Jumat (21/2). Menurut data dari BMKG pada hari Jumat (21/2) pukul 07.00 hingga Sabtu (22/2), curah hujan ekstrim terjadi di dua wilayah, yaitu Setiabudi Timur dan Waduk Melati yang masing-masing mencapai 105 mm per hari dengan kategori hujan sangat lebat (100-150 mm per hari).

Curah hujan ekstrem juga pernah terjadi di Jakarta pada tahun 1996 (216 mm/hari), 2002 (168 mm/hari), 2007 (340 mm/hari), 2008 (250 mm/hari), 2015 (277 mm/hari), dan yang tertinggi pada 2020 (377 mm/hari) yang terjadi pada 1 Januari 2020 dan curah hujan ekstrem kembali terjadi pada 23 Februari 2020 yaitu 241 mm/hari.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta telah terjadi penurunan wilayah terdampak. Hingga pukul 18.00 WIB terdapat 98 RW terdampak atau sekitar 3,6%. Angka ini telah turun dari jumlah sebelumnya pada pukul 12.00 WIB sebanyak 125 RW (4,6 %), dengan wilayah paling banyak terdampak di Jakarta Timur.

Dengan persebaran wilayah terdampak yaitu Jakarta Pusat (9 RW), Jakarta Utara (32 RW), Jakarta Barat (6 RW), Jakarta Selatan (9 RW), dan Jakarta Timur (42 RW), “Ketinggian air mencapai 5 – 30 cm hingga 90 – 120 cm, penyebabnya adalah curah hujan ekstrim dan tinggi berdasarkan Informasi Curah Hujan dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika”, ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Subejo. Sementara itu “terdapat 743 KK pengungsi yang berada di 27 lokasi pengungsian” tambahnya.

Pemprov DKI Jakarta terus bersiaga selama musim penghujan, melalui Satgas Dinas Sumber Daya Air, Satgas Dinas Bina Marga, BPBD, dan PPSU Kelurahan, mengerahkan pompa mobile, membersihkan dan melancarkan tali air, membersihkan sampah maupun lumpur di saluran air, agar genangan cepat surut, baik itu di ruas jalan hingga kawasan permukiman.

Serta tetap menyiagakan petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Kelurahan, Kecamatan, dan Puskesmas untuk berjaga terhadap kondisi warga terdampak genangan, menyiapkan lokasi pengungsian, serta menyiapkan kebutuhan logistik dan kesehatan yang dibutuhkan. Pemprov DKI Jakarta juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu bersiaga dengan kondisi curah hujan yang cukup tinggi di bulan Februari dan berhati-hati dengan bahaya sengatan listrik dan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan selama musim penghujan. Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *