Jakarta, faktapers.id – Program Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai Zero sampah hanya pepesan kosong. Sebab, dari sarana dan prasarana saja para supir truk Dinas Lingkungan Hidup harus berteriak, lantaran ban belum lama diganti sudah pada “bisulan” alias benjol-benjol.
Tak pelak hal itu membuat supir merasa kesal dan mempertanyakan kualitas ban tersebut. Salah satu persoalan itu terjadi di Jakarta Utara.
Dimana para supir Suku Dinas Lingkungan Hidup berkali-kali meminta pergantian ban, tak kunjung terealisasi. Merek juga mencurigai adanya ketidakberesan dalam pengadaan ban yang belum lama dilakukan.
“Kami kesal, masa ban baru dan belum ada setahun sudah pada melendung dan pecah-pecah. Mirisnya saat minta pergantian ban saja harus teriak. Kalau begini kan nanti bisa terhambat pengangkutan sampahnya,” ujar SR salah satu supir truk LH saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Kamis(12/3/2020).
Dengan kualitas ban tersebut muncul kecurigaan para supir truk. Sehingga mereka menduga ada ketidakberesan dalam pengadaan ban di Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara.
“Kalau nggak salah perkiraan ban itu turun Agustus atau September 2019. Berarti kan belum ada setahun. Inikan aneh, apalagi kita dijalan bawa kendaraan dan khawatir terjadi kenapa-kenapa. Kami menduga ada ketidakberesan kualitas dalam pengadaan ban. Kalau memang benar, penegak hukum harus lakukan pemeriksaan. Jangan sampai kami jadi tumbal dari kualitas ban yang buruk,” pungkasnya.
Bukan hanya itu saja, pembagian ban itu juga tidak merata. Bahkan ada satu wilayah kecamatan yang ada di Jakarta Utara sampai saat ini belum mendapatkan ban tersebut.
Dari informasi didapat, Tahun 2018 Suku Dinas LH Jakarta Utara melalui Sapras telah melaksanakan pengajuan untuk menyelenggarakan pengadaan barang berupa ban sebanyak dua kali. Namun, karena persyaratannya kurang lengkap, pengajuan itu ditolak oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa.
Sehingga kabarnya, timbul penunjukan langsung dalam pengadaan barang berupa ban di Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.
Terkait permasalahan itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara yang baru dijabat oleh Hariyadi berjanji akan membenahi instansi yang ia pimpin.
“Insyaa Alloh 2020 lebih baik,” ucapnya singkat.(Tajuli/hw)