Singaraja.Bali.Faktapers.id -Warga masyarakat Desa Pakraman Kelurahan Kaliuntu, Buleleng gelar ritual pakelem di tengah laut dengan mengaturkan satu ayam hitam dan bebek serta sarana lainya.
Ritual sakral yang dilaksanakan secara adat Hindu ini diyakini agar penyakit virus Pandemi C-19 segera sirna dan tidak meresahkan masyarakat, sehingga warga bisa beraktifitas biasa. selaku pelaksana ritual upacara dewa Yadnya dipimpim Ida Resi Begawan Yoga Mimba berasal dari Gerya Taman Segara Intaran Kelurahan setempat.
Sebelumnya berbagai ritual telah dilaksanakan yang bertepatan dengan Purnama Kedasa pada Selasa (7/4) di Catus Pata Desa Pakraman Adat Buleleng oleh para prejuru adat untuk menangkal Pandemi C-19.
Pelaksanaan ritual di pesisir pantai Kelurahan Kaliuntu sesuai arahan pemerintah, pelaksanaan hanya dihadiri perwakilan masyarakat bahkan jarak mereka harus diatur dan Bhabinkam dan Babinsa serta DPRD Buleleng Nyoman Wandira Adi juga hadir menyaksikan masyarakat memohon keselamatan dan mengambil air suci yang disebut (Tirta Sanjiwani) dikedalaman 99 meter ditengah laut yang diyakini air tersebut akan berhasil menghilangkan keresahan ini.
Ida Resi Begawan Yoga Mimba selaku yang dituakan dalam pelaksana ritual dikonfirmasi Faktapers.id dengan tujuan menjelaskan,”Kita semua tau saat ini dunia sedang dilanda musibah. Dalam keyakinan yang ditulis di Lontral Roga Sengara Bumi disebutkan apabila bumi mangalami musibah ada dua cara harus dilakukan untuk mengantisipasi secara Sekala dan Niskala(Nyata/tidak Nyata).
Dari sisi sekala pemerintah telah memberikan himbauan,dari sudut Niskala dengan melaksanakan Melasti yang artinya memisahkan kekotoran jagat raya yang disebut Leteh,”ujar Ida Pandita.
Saat dilaksanakan Angamit Tirta dari lautan dengan tingkatan upacara yang sederhana nantinya air suci yang diyakini bisa menetralisir segala bentuk kekotoran alam sehingga tercipta jagat yang hitakaran atau harmonis (alam yang bersih).
“Air suci itu nantinya untuk semua masyarakat sekitar Banjar Adat Kelurahan Kaliuntu, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat maupun dunia. Untuk sarana ritual dengan ayam hitam, bebek hitam dan ditenggelamkan ditengah laut dan sekaligus mempersembahkan sesajen guru piduka artinya ada kesalahan-kesalahan ulah manusia yang sering mengganggap dirinya lebih hebat dari Tuhan sehingga merekayasa,”papar Ida Resi Begawan Yoga Mimba.
Selaku sesepuh adat, ritual yang sangat sakral ini dan dengan dana swadaya dilaksanakan nantinya untuk menyeimbangkan dunia yang sedang dilanda virus Pandemi C-19 ,”dengan adanya hikma ini akan muncul kebersamaan tata cara kehidupan yang baru,”jelasnya.(des)