Pasca Heboh Imam Salat Tarawih Positif Corona, 100 Warga di Jembatan Besi Ikuti Tes Swab Massal

818
×

Pasca Heboh Imam Salat Tarawih Positif Corona, 100 Warga di Jembatan Besi Ikuti Tes Swab Massal

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Sejak adanya warga RW 07 Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang terpapar virus corona (Covid-19), jajaran tiga pilar terus memantau perkembangan daerah tersebut.

Sebanyak 100 warga dilakukan tes swab secara serentak di Halaman Balai Warga RW07 Kelurahan Jembatan Besi dan dipantau langsung oleh Camat Tambora, Bambang.

“Hari ini kita lakukan swab sebanyak 100 orang, setelah kejadian kemarin d wilayah ini (RW07-red),” kata Bambang, kepada faktapers.id, Kamis (14/5).

Bambang menyebut saat ini kesadaran warga RW 07 sangat tinggi untuk memeriksakan diri.

“Kami dari tiga pilar dengan jajaran dan Dinas Kesehatan selalu mantau langsung pelaksanaan swab Covid-19 ini,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas medis Gugus Tugas Covid-19 terpaksa mengevakuasi 28 warga di lingkungan RW 07 Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Hal ini lantaran mereka berkontak langsung dengan seorang Ketua RW di wilayah tersebut saat melaksanakan salat Tarawih di mushola.

Mengenai hal tersebut, Camat Tambora Bambang ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (11/5) membenarkan bahwa proses evakuasi itu dilakukan pada Minggu (10/5).

Bambang juga mengungkapkan ikhwal pertama kali peristiwa itu terjadi. Menurut dia berdasarkan tes swab dari tim medis ternyata O (Ketua RW) beserta istrinya positif.

“Namun hari Sabtu tim medis datang bersama lurah dan tiga pilar kelurahan membujuk untuk dirujuk ke rumah sakit, (beliau) menolak malah masih melakukan aktivitas salat Tarawih di mushola,” katanya.

“Mereka menjalani rapid test di Puskesmas Tambora dan diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil tes keluar,” sambung Bambang.

Adapun kata warga yang positif corona, mereka dibawa ke RS Tarakan lantaran menolak dibawa ke RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran.

“Akhirnya setelah kami bujuk, dia mau asalkan tidak dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran. Maka saat ini dia kami bawa ke RS Tarakan,” tandasnya. (Tajuli/Ddg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *