Maros, faktapers.id – Sebanyak 925 kepala keluarga (KK) kurang mampu di tujuh desa di Kecamatan Cenrana, Maros menerima bantuan langsung tunai (BLT) sesuai kebijakan pemerintah pusat akibat pandemi Covid-19.
Untuk menangani kesenjangan masyarakat tersebut, dana desa dialihkan untuk membantu warga yang layak sesuai data di desa masing-masing.
Penyerahan BLT secara simbolis oleh Camat Cenrana Suardi Sawedi di Desa Rompegading, disaksikan oleh unsur Forkopimcam Cenrana, Kamis (14/5).
Suardi menjelaskan, penyerahan BLT ini merupakan program pemerintah pusat untuk pengalihan dana desa guna membantu warga yang terdampak Covid-19 selama tiga bulan dengan harapan bisa membantu pemulihan ekonomi warga.
“Penerima BLT mendapat bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Sementara untuk kriteria warga penerima ditentukan oleh unsur desa masing-masing yang lebih tahu kondisi warganya. Yang pasti penerima BLT ini aturannya tidak bisa dobel, kalau sudah terdata sebagai penerima bantuan dari Kemensos, seperti sudah terdaftar sebagai penerima (PKH) tidak bisa lagi diberikan BLT dana desa,” kata Suardi.
“Kami harapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pendataan warga calon penerima, agar betul obyektif dan selektif dalam mendata warga, dan jangan keluar dari juknis yang sudah ada, jangan pilih kasih, karena itu bisa membuat kisruh di tengah masyarakat nantinya,” sambungnya.
Suardi meminta penyaluran BLT harus diawasi secara ketat oleh semua unsur, dan pihak desa harus transparan dalam pengelolaannya. Termasuk kriteria penerima harus ditinjau lansung ke rumah masing-masing warga, apa memang betul layak di beri bantuan atau belum layak sesuai kreteria juknis.
Untuk kecamatan Cenrana penyaluran BLT tidak serentak dilaksanakan, sesuai dengan kesiapan dana dari desa masing-masing, ada sebagian desa yang masih menunggu pencairan dana tahap duanya yang akan dialihkan untuk BLT.
“Yang paling penting, kami sudah ingatkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyaluran bantuan ini, jangan coba-coba ada pemotongan dengan dalih alasan apapun, bantuan ini harus utuh diterima oleh masyarakat, mari kita awasi bersama supaya semua berjalan sesuai yang kita harapkan,” harap Suardi.
Kades Rompegading, Muh. Arfah mengaku bersyukur atas adanya kebijakan pemerintah pusat dengan pengalihan sebagian dana desa untuk warga yang terdampak wabah Covid-19. Karena sejak mewabahnya virus corona, banyak warganya yang terdampak, terutama perekonomian mereka.
“Untuk pendataan kepada warga penerima BLT, kami bekerja keras bersama perangkat desa, berusaha seobyektif dan selektif mungkin, kendati ada beberapa warga yang kurang puas, tapi kami sudah bekerja sesuai aturan dan juknis yang ada. Kami juga tidak akan menabrak aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” tutup Arfah. (Anchank)