Headline

Air Waduk Tukad Muara Dijual PDAM Badung, Warga Pemogan Terendam Banjir

674
×

Air Waduk Tukad Muara Dijual PDAM Badung, Warga Pemogan Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini

Bali, faktapers.id – Saat hujan menguyur, warga Pemogan Denpasar, Kecamatan Denpasar Selatan pasti was-was. Dan sering kali mereka harus waspada dengan banjir kiriman dari hulu, meski di daerahnya tidak ada hujan.

Contoh saat hujan lebat menguyur wilayah Denpasar semalam, ketika hujan datang tak terhindarkan wilayah paling ujung selatan Denpasar ini terendam banjir. Berapa ruas jalan dan pekarangan warga tak luput dari genangan air yang turun dari langit. Dan ini terpantau sampai siang masih digenangi air setinggi 1 meter, Senin (1/6).

Menurut Kelian Sakah Pemogan A.A. Gede Agung Aryawan mengungkap, bahwa banjir seperti ini sudah sering kali terjadi. Dan bukan pertama kali, menurutnya banjir terjadi karena diduga adanya Waduk Muara Nusa Dua.

Waduk yang ada diperbatasan antara Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dan ada diwilayah Badung, dimana pintu air dan beton dudukan saringan terlalu tinggi dari muka air. Hal ini memicu air lari ke dataran yang lebih rendah.

“Sehingga terjadi beda elevasi muka air di hilir dan hulu selisih sekira 70 cm. Dikatakan mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga Pemogan lantaran dekat dengan Waduk Muara Nusa Dua,” terang Kelian Sakah Pemogan akrab disapa Gung De.

Dijelaskan juga oleh Gung De, bahwa kondisi seperti sekarang ini pernah terjadi juga sekitar tahun 1993. Saat itu pintu air tidak bisa dibuka. Ratusan rumah warga kala itu tenggelam. Dijelaskan juga kalau pintu saringan air terpaksa di bongkar oleh warga.

“Banjir pada zaman itu memantik kemarahan warga akhirnya merusak fasilitas yang ada di lokasi. Kejadian lama itu mestinya dijadikan pembelajaran saat ini, sehingga proyek Waduk Muara Nusa Dua ini benar-benar bisa berfungsi maksimal tanpa merugikan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kelian Banjar Sakah ini berharap agar pemerintah memberikan respon cepat sehingga tidak memicu kemarahan dan polemik warga. Dikatakan, bahwa warga mengeluhkan keberadaan Waduk Muara Nusa Dua hanya dinikmati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui PDAM. Selama ini airnya dipakai untuk konsumsi masyarakat dan operasional hotel-hotel di wilayah Badung Selatan.

“Masyarakat Pemogan khususnya tidak mendapatkan manfaat positif apa-apa. Hanya mendapatkan dampak negatif, yakni langganan banjir,” keluh Gung De usai mendatangi PDAM Badung dan Waduk Muara Nusa Dua.

Seharusnya Pemerintah Badung dengan kepemimpinan bupatinya yang dikenal super ‘bares’ ke seluruh pelosok Bali, mestinya ikut kontribusi pada lingkungan sekitar dimana PDAM Badung memfaatkan air Waduk Muara Nusa Dua, terutama warga Pemogan. yang mana pihak PDAM Badung memfaatkan air tersebut.

Namun disayangkan, hingga saat ini belum ada kepedulian Pemkab Badung kepada masyarakat sekitar Waduk, khususnya daerah Desa Pemogan.

“Pemanfaatan air itu sudah menghasilkan PAD banyak, tapi tidak pernah berkontribusi pada warga Pemogan yang terdampak. Entah untuk apa CSR-CSR yang nilainya miliaran rupiah itu?, Wilayah kami langganan banjir, masyarakat dirugikan, tapi air bersih yang diolah bukan untuk masyarakat di sini,” ujar Gung De.

Lebih lanjut dikatakan, Pemerintah Kota Denpasar juga lebih serius memperhatikan Desa Pemogan, padahal kontribusi banyak untuk fasilitas umum penunjang pariwisata Denpasar, termasuk Bali.

Coba lihat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) terbesar di Bali, ada juga di pemogan.

“Namun fasilitas umum kurang diperhatikan seperti sekolah Negeri tingkat SMP dan SMA tidak ada alias NOL,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Kadus Kajeng I Wayan Sugitha, penyebab terjadinya banjir karena adanya saringan air yang berada ditengah waduk.

“Saringan itu berfungsi menyaring sampah yang terbawa air, karena debit air besar dan banyak sampah jadi air tidak bisa melewati saringan air,” ujar Sugitha. (Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *