Headline

Duktang Masuk Desa Anturan Tak Bawa Surat Rapid Siap-siap Balik Kanan

1130
×

Duktang Masuk Desa Anturan Tak Bawa Surat Rapid Siap-siap Balik Kanan

Sebarkan artikel ini

Singaraja, faktapers.id – Penerapan “New Normal” Jumat 5 Juni 2020 ada dua kemungkinan terjadi baik negatif atau pun positif ditengah wabah Covid-19 menerpa. Arus bali lebaran mulai memasuki Provensi Bali baik melalui jalur darat maupun udara, Bali akan menjadi play projects penerapan New Normal sehingga tantanan kehidupan tercipta demi Pariwisata Budaya Bali.

Para pemimpin di masing-masing desa mulai memasang strategi untuk mengantisipasi membludaknya warga transmisi lokal datang ke tingkat desa untuk kembali beraktifitas, bahkan pihaknya harus mengerahkan relawan dalam menyikapi masalah tersebut sehingga wabah Pandemi covid-19 ini dapat betul-betul dicegah penularanya secara bersama.

Kendati warga transmisi lokal sudah memasuki Bali, pemerintah desa berharap petugas di pelabuhan penyebrangan mestinya betul-betul menekan masyarakat jika tidak membawa surat sehat dari protokol kesehatan setempat agar diputar balikkan sehingga Bali tidak hanya menerima himbauan saja. Namun faktanya dilapangan masih saja orang masuk tanpa membawa surat sehat rapid dari daerah asalnya, jadi warga Bali was was di daerahnya sendiri.

Seperti rapat yang dilaksanakan Pemdes Anturan Kecamatan Buleleng, Rabu (3/6), pukul 11.20 wita, rapat mendadak digelar oleh Kades Ketut Soka,SPd bersama BPD, tim kesehatan puskesmas II Buleleng dan Relawan Anti Covid-19. Untuk mengantisipasi masyarakat luar masuk ke wilayah desa.

Dalam pembahasan rapat tersebut, pemerintah akan segera bertindak tegas terhadap duktang yang melanggar dan tidak membawa surat sehat bahkan tidak segan-segan akan memulangkan bersama relawan Anturan.

Usai rapat mendadak Kades Ketut Soka mengungkapkan,Untuk mengantisipasi itu kami akan tindak tegas terhadap duktang yang masuk kedesa Anturan apa lagi tidak menunjukan surat sehat atau hasil ravid maupun swab dari daerah asalnya. Terkait dengan penerapan New Normal masih koordinasi dengan pemerintah kabupaten yang mana surat resmi belum keluar,

“Kami aktisiapsi sebelum pendatang masuk ke wilayah Anturan, jika nanti ada yang tidak membawa surat sehat sesuai protokol kesehatan yaitu hasil rapid tes maupun swab dari daerahnya besar harapan akan kami kembalikan mereka, sehingga kenyamanan masyarakat kami sendiri tinggal di desa tidak terganggu karena wabah Pandemi ini masih menghantui kehidupan kendati pusat menunjuk Bali untuk menerapkan New Normal namun tetap kami masih koordinasi dengan pemerintah daerah seperti Bupati Buleleng,” jelas Ketut Soka.

Sementara Ketua BPD Desa Anturan, Putu Juliasa sedikit trauma pasalnya transmisi lokal ini seperti yang terjadi di Gilimanuk telah banyak warga luar yang lolos tanpa membawa surat Rapid maupu Swab.

“Inilah yang kami masih khawatirkan, dengan informasi lolosnya duktang dari luar Bali seperti tanpa diketahui, sisi lain kami bekerja menekan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan sesuai protap. Tetapi untuk desa Anturan kami bersama relawan anti covid-19 berupaya agar tidak kecolongan oleh pendatang baru memasuki desa Anturan harus patuh dan menunjukan Surat sehat hasil rapid test. Jadi Covid-19 ini mengajarkan kita waspada,” jelasnya. des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *