Bali, faktapers.id – Adanya informasi dari media sosial mengetahui salah satu warga Desa Banjarasem menjadi korban penipuan orang tidak dikenal saat berjualan di pasar. Korban saat itu menerima uang palsu (uang mainan) pecahan 50 ribu rupiah.
Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli langsung mendatangi TKP, Kamis (2/7) dan bertemu dengan korban Nyoman Tastri, janda berumur 75 tahun
Kejadian berawal pada Selasa, 30 Juni 2020 pukul 09.00 WITA. Saat itu, korban sedang berjualan di sebuah warung miliknya di Banjar Dinas Delod Rurung Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt dan dari hasil penjualan korban mendapatkan uang pecahan Rp 50 rib dari seseorang yang tidak korban ingat/ketahui.
Dari penuturan korban tidak mengetahui uang tersebut uang mainan karena korban tidak bisa membaca dan sudah lanjut usia. Mengetahui uang tersebut uang mainan setelah cucu korban meminta uang dan menyampaikan uang tersebut adalah uang mainan.
Kapolsek Seririt yang mengetahui hal tersebut melalui medsos dengan tidak membuang waktu bersama Bhabinkamtibmas Desa Banjarasem langsung mendatangi TKP dan bertemu dengan Nyoman Tastri (korban) sebagai bentuk kepedulian. Untuk meringankan beban korban Kapolsek memberikan bantuan masker, beras 10 kg, mie 10 bungkus, kopi 1.5 kg, dan gula 3 kg ditambah uang tunai 500 ribu.
“Ini merupakan bentuk kepedulian kami selaku Kapolsek yang mengetahui melalui medsos ada warga yang mengalami aksi penipuan walaupun korban tidak melaporkannya, dan kasus ini sedang kami lakukan penyelidikan dengan harapan pelakukanya dapat kami temukan sehingga tidak ada lagi korban seperti yang nenek Nyoman Tastri alami,” ucap Kompol Gede Juli saat dikonfirmasi. (Des)
