Bali, faktapers.id – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mendorong inovasi dan kreativitas pengembangan potensi desa menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikannya saat tampil sebagai pembicara pada seminar nasional yang dilaksanakan secara daring, Kamis (2/7).
Wagub Cok Ace yang mengikuti seminar dari ruang kerjanya menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai keragaman seni, budaya, adat dan tradisi yang menjadi ciri khas tiap daerah.
Adat dan tradisi itu tumbuh dan berkembang di setiap desa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Menurutnya, dengan modal seni,budaya,adat dan tradisi, setiap desa bisa dikembangkan menjadi desa wisata.
Dia berpendapat, pengembangan desa wisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hanya saja, menghadapi new normal, pengembangan desa wisata membutuhkan sentuhan inovasi, kreatifitas, manajemen pengelolaan yang baik serta sentuhan teknologi.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi gagasan Baliwood Land, sebuah konsep desa wisata film bertaraf internasional yang berlokasi di Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kabupaten Badung. Penglingsir Puri Ubud ini berharap Baliwood Land terus menggali dan mengembangkan potensi desa-desa di Bali.
Namun, ia mengingatkan agar dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi desa wisata, Baliwood Land senantiasa melibatkan masyarakat sebagai subjek, bukan memposisikan mereka sebagai objek.
Pada bagian lain, Guru Besar ISI Denpasar ini juga mengingatkan agar pengembangan desa wisata tetap mengindahkan isu yang berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19 yaitu kebersihan, kesehatan dan keamanan.
“Mungkin yang dikembangkan adalah kelompok-kelompok kecil,” pungkasya.
Seminar mengambil tema “Desa Global Menyikapi Persaingan Global dan Transformasi Baru: Telaah Kebijakan Pembaharuan dan Berbagi Pengalaman Menyambut Era New Normal”. Kegiatan ini menampilkan sejumlah pembicara yang mengupas potensi yang perlu digali dan dikembangkan oleh desa menghadapi era new normal.
Pembicara yang tampil pada seminar ini yaitu Kepala Pusat Penelitian Ekonomi – LIPI Dr. Agus Eko Nugroho yang memaparkan bangun kerangka teori dan konsep tentang modal sosial dan pembangunan desa.
Berikutnya ada Direktur Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Mahendra yang membawakan materi tentang kekayaan budaya adalah modal dasar pembangunan.
Pembicara lainnya yaitu Dr. Bonivasius Prasetya dari Kementerian Desa PDDT, Dr. Syaifulah dari Kementerian Parekraf dan Dr. Agung Suryawan Wiranatha selaku Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana.
Seminar juga menampilkan Dr. Arvin Miracelova yang berbagi pengalaman tentang bagaimana kekayaan alam dan budaya lokal dari sebuah desa dapat dikelola menuju kekayaan dunia melalui inovasi digital (Baliwood Land Development).
Seminar nasional desa juga dimeriahkan kehadiran sejumlah bintang tamu yang berbagi pengalaman dalam membangun kekuatan budaya, sumber daya manusia, masyarakat desa dan kreatifitas. Mereka antara lain Indah Miracelova dari Baliwood Academy dan CEO Smactivation Putu Naindra. (Ans)