Jakarta, faktapers.id – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memerintahkan jajarannya agar mengeruk semua aliran sungai di DKI Jakarta segera untuk mengatasi banjir yang beberapa bulan lagi akan memasuki musim hujan.
Namun, kenyataannya perintah Gubernur Anies tersebut diabaikan. Buktinya, aparat tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur diduga melakukan pembiaran dengan adanya penyempitan sebagian Kalimalang Cakung Barat di RT 002/07, sehingga mengakibatkan banjir bila hujan deras.
Karena itu, warga RT 002/07 Cakung Barat meminta agar pihak yang berkompeten segera menormalisasi Kalimalang Cakung Barat tersebut. Sebab, selama tahun 2020 ini sudah 3 kali meluap dan membanjiri jalan dan permukiman warga setempat.
“Di dalam tahun 2020 ini saja sudah 3 kali banjir setinggi 75 cm saat hujan deras. Karena itu, kami warga RT 002/07 Cakung Barat meminta agar pihak Kelurahan, Kecamatan Cakung atau Sudin Tata Air dan Pemkot Jakarta Timur segera melakukan normalisasi Kalimalang Cakung Barat yang kini sudah menyempit,” kata Sahrudin (67), warga RT 002/07 Cakung Barat kepada wartawan, Minggu (12/7).
Bahkan, luapan air kali itu sampai ke jalanan di depan Kantor Kelurahan Cakung Barat. Awing (52) yang rumahnya bertetanggaan membenarkan yang dikatakan Sahrudin.
“Memang betul pak, sekarang itu sering banjir karena aliran air Kalimalang tersumbat oleh endapan tanah atau sedimentasi dan longsoran tebing kali yang sudah ditumbuhi rumput,” kata Awing saat dikonfirmasi, Minggu (12/7).
Menurut Sahrudin, sekitar tahun 2014 -2016 , kali buatan yang melintang dari Timur ke Barat dan bermuara di Cakung Drain itu secara berkala dikeruk dan dibersihkan oleh pasukan biru maupun pasukan oranye. Tapi setelah itu tak pernah lagi dibersihkan sampai saat ini.
Hal itu dibenarkan Awing tetangga Sahrudin. “Memang kadang-kadang terlihat kali itu dibersihkan, tapi nggak sampai kemari. Hanya di sana bagian ujung timurnya. Hanya sekitar pasar kali malang jalan raya Inspeksi PPD Tipar saja,” ujarnya kesal.
Sering Awing membersihkan sendiri kali tersebut tetapi hanya mampu di depan rumahnya saja. Sementara di sebelah timur (hulu) dan sebelah barat (hilir) makin menyempit.
“Sekarang ini di Kalimalang Cakung Barat yang arah ke Cakung Drain sudah ditumbuh rerumputan dan pohon-pohon petai cina yang dibiarkan begitu saja,” ujar Awing.
Ia mengaku sudah lapor ke pihak Kelurahan Cakung Barat tetapi dianjurkan ke Sudin Kebersihan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
Sementara itu, Sekjen FWJ, Ichsan yang kebetulan juga warga RW 07 memminta agar Pemkot Jakarta Timur tidak tutup mata.
“Saya berharap Pemkot Jaktim segera memerintahkan jajarannya di Kelurahan, Kecamatan maupun Sudin SDA dan UPK Badan Air untuk menindaklanjuti laporan warga RT 002 / RW 07 itu,” tegasnya
Sedangkan Camat Cakun,g Salahudin ketika diminta keterangan mengenai hal itu, Minggu (12/7) menyanggupi untuk segera berkoordinasi dengan pihak yang memiliki kompetensi.
“Baik bang. Kita upayakan untuk koordinasi ke Sudin SDA dan UPK Badan Air,” katanya melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Sementara Lurah Cakung Barat, Ridwan ketika saat ditemui di kantornya, Senin (13/7) tidak ada di tempat. “Beliau sedang Rapim,” ujar salah seorang sraffnya.
Namun, Sekretaris Lurah Cakung Barat, Daniel didampingi Kepala Seksi Sarpras Tri menyatakan, pihak kelurahan bisa saja mengerahkan PPSU untuk segera melakukan normalisasi, namun takut salah.
“Sebab urusan normalisasi sungai itu memang wewenang Sudin SDA dan UPK Badan Air yang adanya di tingkat Kecamatan,” ucap Daniel.
Lebih lanjut Sekel Daniel menambahkan bahwa rencananya pada Selasa (14/7) PPSU Kelurahan saja yang TL kalau UPK Badan Air Kecamatan tidak bisa.
“Saya konfirmasi Pak Lurah dulu bang arahannya. Hari ini Pak Lurah sedang ada pengerukan saluran di Jalan Tipar RW 08, atensi Pak Sekda,” pungkas Daniel. (Kornel)