Badung – Bali. Faktapers.id – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster hadir menyapa para nelayan Patasari pada acara ‘Tegur Sapa’ di Kampung Mangrove, Muara Tukad Mati, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (9/8).
Dalam arahannya, Ny Putri Koster menyampaikan apresiasi serta penghargaan kepada para nelayan Patasari yang telah bekerja keras bersama-sama berupaya menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan mangrove atau hutan bakau, sehingga lingkungan menjadi bersih, asri dan nyaman.
Ny Putri Koster yang akrab dipanggil Bunda Putri ini juga menyampaikan bahwa menjaga kawasan mangrove tidak hanya tanggung jawab para nelayan semata tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk masa depan anak cucu kita nantinya.
Sehubungan dengan itu, Bunda Putri mengajak keterlibatan generasi muda, para ibu PKK serta seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga kelestarian, kebersihan dan keasrian kawasan mangrove.
Dengan kawasan mangrove yang terjaga kebersihan serta kelestariannya, ke depannya tidak hanya akan memberi dampak positif pada lingkungan, juga nantinya bisa dikembangkan menjadi kawasan dan paru-paru yang dapat penyuplai oksigen di tengah kota, ujar pendamping orang nomor satu di Bali itu.
Bunda Putri juga menekankan pentingnya pengolahan sampah yang berasal dari sumbernya, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah di TPA ataupun di sungai yang berujung ke laut. Untuk itu, Bunda Putri meminta agar pengolahan sampah di sumbernya semakin diintensifkan bahkan jika memungkinkan sampah diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Sementara itu, Ketua Nelayan Patasari Jero Dolphin menyampaikan bahwa dulunya lokasi ini adalah tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang kemudian melalui perjuangan para nelayan didukung pemerintah, dari tahun 2009 telah berhasil menata kawasan Muara Tukad Mati ini menjadi seperti saat ini.
Dengan beranggotakan sebanyak 202 nelayan, kata Jeo Dolphin, pihaknya berupaya keras melakukan normalisasi sungai, menanam mangrove dan melepas satwa yang hidup pada habitat yang ditumbuhi pohon mangrove.
Kerja keras para nelayan ini berbuah manis dengan diraihnya penghargaan Kalpataru oleh Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari pada tahun 2019.
Kedepannya, lanjut dia, pihaknya berharap penataan kawasan mangrove ini dapat terus dilanjutkan, sehingga bisa menjadi kawasan eco edu wisata mangrove. Dikatakan, satu sisi kawasan mangrove bisa menjaga alam dengan mencegah terjadi abrasi, di sisi lain ada nilai ekonomis yang bisa dinikmati masyarakat sekitar.
Pada acara yang turut dihadiri jajaran Pemerintah Kabupaten Badung dan pemilik Krisna Oleh Oleh Bali yang terkenal dengan sebutan Ajik Krisna serta anggota nelayan Patasari, Ny Putri Koster berkesempatan menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada para nelayan, disusul melakukan penanaman mangrove.(*/ans).