Jakarta, faktapers.id – Upaya mengurangi volume sampah di DKI Jakarta terus dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang kian massif yakni budidaya hewan maggot yang mampu mengurai sampah organik. Budidaya maggot telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hdiup Provinsi DKI Jakarta.
Seperti terlihat di Dipo pembuangan sampah sementara di Kali Gendong, Kel. Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
“Budidaya maggot adalah cara memerankan hewan maggot untuk mengurai sampah organik yang ada di Dipo, ” ujar Kepala Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Penjaringan, Sabtu, (22/08/2020).
Diungkapkan Slamet, budidaya maggot mampu mengurangi sampah rumah tangga hingga 20 persen. Memang budidaya ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. “Rata-rata sampah organik untuk pakan maggot 10 sampai dengan 15 kg/hari.,” katanya
Slamet menyebutkan, Magot adalah Lalat Black Soldier Fly (Hermatia Illucens, Stratimydae, Diptera) atau larva BSF. Mereka merupakan lalat khsusus.
“Jadi magot usai kawin dia akan menghasilkan telur. Kemudian telurnya itu kita taruh ditempat yang khsusus dan dikasih serbuk-serbuk halus, setelah menetas jadilah larva. Disitulah kita milah-milah sampah dari pembuangan sampah, terutama organik dan kita cacah selanjutnya ditimbang, barulah kita kasih buat makan larva magot,” terangnya.
Slamet berencana, program pembudidayaan Magot akan disosialisasikan ke tingkat RW. Guna mengatasi sampah-sampah rumah tangga.(Tajuli/hw)