Singaraja.Bali.Faktapers.id- Warga Banyuasri Singaraja Bali, tepatnya dijalur panturan Jln. A. Yani geger temukan sosok mayat laki-laki diduga warga lingkungan Jalak Putih pada di selokan dengan wajah telungkup keselatan mengenakan celana biru, baju hijau daun.
Peristiwa menggegerkan pengguna jalan raya terjadi Senin (7/9)pukul 08.00 wita. Awalnya seorang sopir angkut (bemo) yang sedang berhenti di depan toko sebelah barat angkringan CAKRI. Menoleh ke utara dengan kaget melihat sosok mayat tersebut. Warga sekitar dan pengguna jalan pun beramain datang ingin mengetahui siapa mayat tersebut.
Kemudian beberapa saksi di TKP menghubungi jajaran Polsek Kota Singaraja. Dan tak lama personil Polsek tiba di TKP, lalu memasang Police line.
Informasi dari keluarga korban yang datang ke TKP, korban benama Subahan (50) warga lingkungan perumahan Jalak Putih yang seharihari bekerja sebagai pemulung rongsokan. Keluarga mengatakan korban sore hari minggu masih terlihat beraktifitas. Ketika malam korban tidak pulang, pihak keluarga pun bingung mencari dan akhirnya ditemukan telah menjadi mayat. Dan menurut keluarga Subahan memiliki riwayat sakit Epilepsi.
“Sore ada masih terlihat mencari rombengan, kemudian malamnya dicari tidak ketemu dan tadi sudah ditemukan menjadi mayat, “jelas keluarga korban di TKP.
Sementara pada TKP ditemukan sendal, topi hitam diatas selokan, korban diduga kambuh penyakitnya dan tidak mendapat pertolongan saat mencari rongsokan seluruh tubuhnya menjadi kaku.
Ketut Derestika selaku Ketua RT Jalak Putih juga membenarkan korban Subahan warga muslim yang memiliki sakit Epilepsi,”Dia biasa memungut rongsokan disana ada plastik dan rongsokan, mungkin saat mau turun kumat penyakitnya,”ujar ketua RT.
Kapolsek Kota Singaraja Kompol Gusti Ngurah Yudistira,S.H yang tiba di TKP langsung bertindak, agar warga tidak mendekat hindari kerumunan. Setelah tim medis tiba, korban kemudian diangkut ke mobil untuk dibersihkan dan diberikan pihak keluarga.
Dikonfirmasi Faktapers.id, di TKP Kompol Yudistiran membenarkan sesuai informasi dari keluarga, “Pukul delapan tadi kami dapat informasi dari masyarakat dan Bhabinkam langsung ke TKP. Berdasarkan keterangan dari keluarga sudah mengakui itu mayat saudaranya dan diakui bahwa penyakit Epilepsi yang bersangkutan dan sebelumnya juga korban sempat kambuh dan ditolong warga. Kemarin setelah lomba layang-layang makan sekira pukul 17.30 wita dan habis makan bersama keluarga, korban pergi dan pkl.21.00 Wita, dab sempat dicari karena belum pulang, selain dia sebagai pemulung juga sebagai tukang pijat keliling,” jelas Kompol Yudistira.
Sementara pihak keluarga sudah mengiklaskan kematian korban melihat dari sebelumnya korban mengidap penyakit Epilepsi. Dan dulu pernah mengalami kejadian hal sama terjatuh, namun sempat ditolong. Korban kini dibawa ke rumah menggunakan Ambulans Masjid untuk dimandikan dan diupacarai secara adat Islam.
Keluarga korban akan membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan Otopsi, tidak bersedia dibawa ke rumah sakit. Des