Klaten, faktapers.id – Ribuan massa menggelar unjuk rasa di depan gedung Kantor KPU Klaten. Mereka memprotes kinerja KPU dalam penyelenggaraan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Klaten yang menurutnya penuh kecurangan.
Massa berbuat rusuh saat tidak bisa menyampaikan aspirasi. Massa lantas membakar ban, sebagian nekat menyerang regu Dalmas.
Pasukan anti huru-hara pun terpaksa diturunkan untuk membubarkan massa. Rantis Water Cannon dukungan Polres Klaten juga diturunkan untuk menghalau massa yang semakin tak terkendali.
Seperti itulah simulasi Sispamkota (Sistem Pengaman Kota) Polres Klaten dalam rangka menghadapi situasi kontijensi konflik sosial, Selasa, (22/9/2020).
Akhir dari simulasi tersebut, personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan Satpol PP berhasil menggagalkan aksi massa yang hendak menyerbu Kantor KPU Klaten. Situasi Kabupaten Klaten pun kembali aman.
Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu menjelaskan, meski tidak ingin kontijensi terjadi, personel Polri, khususnya dalam pengamanan pemilu harus dilatih kesiapannya.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan mengantisipasi segala ancaman dan gangguan dalam setiap tahapan Pilkada,” terangnya.
Dia juga menjelaskan, setiap tindakan pengamanan yang akan dilakukan oleh personel Polri-TNI selalu berpedoman pada UU, Perpres dan juga Perkab yang ada.
Selain itu, pria yang pernah menjabat Kapolres Pemalang itu memastikan, siaga pengamanan sesuai Protab.
“Semua aturan perundang-undangan harus dipedomani sehingga sesuai dengan standart operasional prosesur yang ditetapkan, disamping itu kita juga wajib menjaga protokol kesehatan agar tidak menjadikan klaster baru Covid-19,” tandasnya.
Kapoles mengimbau, para TNI-Polri dan ASN untuk selalu bersikap profesional dan netral. Komitmen netral tersebut juga diucapkan pada deklarasi netralitas TNI, Polri dan ASN dilanjutkan deklarasi damai dari masing-masing perwakilan tim sukses. Madi