Tabanan – Bali. Faktapers.id – Pengerjaan salah satu proyek prestisius, yaitu pembangunan Embung Sanda terus di geber oleh pihak pelaksana, buktinya pihak pelaksana tak main – main dalam menjalankan tugasnya, dengan mengerahkan 105 orang tenaga dan puluhan alat berat, seperti dikatakan oleh pimpinan PT. Jangkar Sejati Utama, Senin (21/9/20).
Adnyana mengatakan untuk mempercepat proses dan mengejar target pihaknya berupaya semaksimal mungkin. “Kita kerja sesuai arahan dan spek dan progress sampai saat ini sudah mencapai, harapkan kita pekerjaan selesai tepat waktu,” harapnya.
Proyek Embung Sanda, yang berada di Desa Sanda Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan, sampai saat ini berjalan dengan lancar. Bahkan melebihi target yang direncanakan.
Hal senada juga dikatakan oleh pihak BWS Bali – Penida. Melalui PPK nya atas ijin Kepala Balai. Gede Binayudha menerangkan jika proyek berjalan lancar.
“Seluruh pekerjaan berjalan sesuai rencana termasuk dalam penggarapan proyek sudah mengikuti protokol kesehatan (Prokes). Di proyek juga disiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer,” ujar PPK DSE (Danau Situ Embung) BWS Penida Bali Gede Binayudha, Selasa (22/9) di Renon.
Binayudha pun tidak menampik jika di awal pengerjaan memang sempat mundur, hal ini disebabkan karena adanya pergeseran lokasi proyek termasuk review gambar. Tak itu saja, prihal tenaga yang masih belum sadar akan pungsi prokes menjadi tantangan bagi pihak pelaksana di lapangan.
Hal ini sudah tidak menjadi masalah lagi setelah di lakukan sosialisasi oleh pihak pelaksana di lapangan kepada para pekerja mereka. Memang tidak bisa dipungkiri, masih ada beberapa pekerja yang belum mematuhi prokes, seperti tidak menggunakan masker. “Tapi sekarang semua sudah mengikuti aturan prokes, Kita akan terus pantau hal ini di lapangan,” terang Binayudha.
Di terangakan oleh pria ramah ini, pengerjaan proyek embung terus dikebut karena sudah mulainya mendekati musim penghujan. Untuk itu, pihak pelaksana, yaitu PT. Jangkar Sejati Utama mengerahkan tenaga maupun alat berat cukup. Untuk tenaga pihak pelaksana tetap memprioritaskan tenaga lokal yang sesuai dengan keahlian mereka. Walau ada tenaga dari luar sebagai tambahan saja.
Proyek embung Sanda jika sudah rampung akan memberi banyak mamfaat bagi masyarakat sekitar dan Tabanan pada khususnya, karena mampu menampung sekitar 17 ribu meter kubik air. Dimana air ini bermanfaat bagi para petani maupun warga. Proyek yang mulai dikerjanya 23 Juni 2020 lalu. Diharapkan bisa selesai akhir Desember 2020 ini. Melihat progress dilapangan, Binayudha optimis proyek bisa tuntas tepat waktu.
“Kita optimis bisa tepat waktu selesainya. Apalagi pengerjaan awal yang ditarget 32 persen bisa realisasi 36 persen,” tambahnya.
Proyek pembangunan Embung Sanda, akan memberi banyak mamfaat bila selesai nanti, karena air embung ini bisa dimanfaatkan untuk air baku, irigasi dan memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekitar, selain memenuhi kebutuhan para petani.
Perlu dijelaskan jika Embung Sanda yang ada di Desa Sanda ini berada di lahan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan. Proyek yang sudah di rancang dari tahun 2017 lalu ini, pembangunannya menjadi prioritas, mengingat Kabupaten Tabanan yang terkenal dengan julukan Lumbung Padi. Proyek pembangunan Embung Sanda itu adalah milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Bali – Penida (BWS Bali – Penida).
Proyek yang bersumber dari APBN Tahun 2020,dengan nilai kontrak Rp 7,697 miliar lebih, yang dikerjakan oleh PT Jangkar Sejati Utama. Dengan waktu pelaksanaan 192 hari kalender, diharapkan tuntas sesuai jadwal. Ans