Headline

5 Sekolah di Klaten Bakal Uji Coba KBM Tatap Muka

1437
×

5 Sekolah di Klaten Bakal Uji Coba KBM Tatap Muka

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Untuk memastikan pelaksanaan uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka terbatas di Kabupaten Klaten berjalan lancar dan aman dari Covid-19, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko menekankan tahapan screening resiko penularan Covid-19 dilakukan dengan baik.

Pihaknya mengungkapkan bahwa kesehatan publik tetap menjadi prioritas dalam pelaksanaan tahapan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas kali ini.

Rencananya, sebanyak lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Klaten bakal melangsungkan uji coba KBM tatap muka terbatas mulai Jumat 9 Oktober 2020 mendatang.

Sekolah yang ditunjuk meliputi SMP Negeri 2 Klaten di Klaten Tengah, SMP 1 Karangdowo, SMP Negeri Gantiwarno, SMP Negeri 1 Kemalang dan SMP Negeri 1 Kebonarum.

Guna mengawali uji coba KBM tatap muka tersebut, Sujarwanto meminta agar dilakukan screening pada segenap komponen yang terlibat di sekolah, untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19.

“Dalam rangka mengawali proses KBM itu kami meminta untuk dilakukan screening, terhadap resiko Covid-19, terhadap siapa saja yaitu siswa, guru, dan tenaga-tenaga yang terlibat dalam sekolah seperti bagian tata usaha lalu kemudian juga penjaga sekolah dan bahkan warung sekolah, kantin,” kata Sujarwanto saat diwawancarai, Rabu siang (7/10).

Dikatakannya, nantinya screening juga dilakukan dengan menggunakan form self assesment yang menggambarkan bahwa dirinya tidak ada gejala dan komorbid yang berisiko terhadap penularan Covid-19. Selanjutnya, kebiasaan dan perilaku hidup sehat turut disampaikan dalam form tersebut.

Termasuk, tidak memiliki kontak erat dengan dengan penyandang Covid-19 dalam waktu minimal sepuluh sampai empat belas hari sebelum masuk ke sekolah.

Pjs Bupati juga meminta agar dalam self assesment tersebut diisi secara jujur.

“Dengan self assesment, saya minta tidak saja ditandatangani oleh yang bersangkutan, karena siswa maka saya minta tandatangan orang tua artinya bahwa itu adalah benar adanya, dan disinilah saya minta kejujuran semuanya dengan demikian antisipasi bisa diterapkan dengan baik,” tandasnya.

Sujarwanto juga meminta, bagi yang memiliki komorbid, indikasi gejala penularan virus, maupun sedang dalam kondisi sakit baik itu flu, demam dan sebagainya untuk tidak mengikuti KBM terlebih dahulu.

Hal tersebut tak hanya berlaku bagi siswa, namun juga bagi guru dan pihak-pihak yang terlibat di sekolah.

“Harapannya dengan cara ini inputnya baik, mudah-mudahan outputnya baik,” imbuhnya.

Pemerintah Kabupaten Klaten telah menyiapkan secara matang dan telah melalui proses yang panjang sejak Mei 2020 lalu, unsur-unsur di pendidikan dan pengambil kebijakan di pendidikan pun sudah mempersiapkan dengan baik.

Bupati Klaten menegaskan, bahwa uji coba terbatas KBM tatap muka di lima sekolah tersebut telah mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, meliputi unsur pendidikan, kesehatan maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klaten.

“Diambil kesimpulan oleh semua unsur Gugus Tugas PP Covid-19 Kabupaten Klaten, kita putuskan hari Jumat tanggal 9 Oktober 2020 untuk memulai uji coba terbatas di lima sekolah belajar tatap muka dengan kapasitas sepertiga kelas. ini akan kita coba dan setiap siswa akan masuk dua hari dalam satu minggu,” pungkasnya.

Selain itu, dalam uji coba ini Pemerintah Kabupaten Klaten turut memperhatikan daerah dengan kondisi Covid-19 yang terkendali, yang beberapa daerah diantaranya zona putih. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *