Singaraja.Bali.Faktapers.id –Polemik antar dua kubu terkait lahan DP(Duwen Pura) yang mersa berkepentingan di Desa Kubutambahan akhirnya sepakat mempersatukan diri untuk membangun Desa Kubutambahan kedepannya.
Hal ini dipaparkan oleh pentolan masyarakat Kubutambahan Gede Angastia yang sering vokal dan berani bersuara menginginkan polemik tersebut segera berkesudahan dan persatukan diri yang mana imbasnya masyarakat Kubutambahan akan terdampak.
Ditemui awak media Faktapers.id dikediamanya di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Sabtu (5/12) pukul 11.00 wita.
“Kami berharap yang merasa berpolemik didesa yang kami cintai ini agar segera berdamai serta mencari solusi karena semua benar dalam penyampaian dimana menginginkan sesuatu yang transfaransi. Dalam konteks ini biar tidak salah arah atau salah mengapresiasi marilah bicarakan secara musyawarah dan mufakat sehingga apa yang tidak kita inginkan tidak muncul di media sosial menimbulkan permasalahan atau di adu domba sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pihak apalagi kita ini akan membangun desa kedepanya. Seperti memanggil anggota desa Linggih/Negak sehingga tetap terjalin komonikasi seperti dahulunya atau tidak berkelompok-kelompok dan kita kelihatan dimasyarakat tidak solid,” jelas Angastia
Angas menginginkan hal yang sangat terpenting adalah bagaimana bisa berbuat terbaik dan berguna untuk masyarkat ditempat kelahiran dan dapat dimanfaatkan oleh masyarkat luas
“Dan saya juga didalam sisa-sisa waktu ini mari berbuat untuk desa kita dengan membantu program pemerintah dalam menangulangi sampah-sampah rumah tangga supaya masyarakat umum bisa memamhami dampak dari membuang sampah sembarangan ayoo kita gerakkan bersama pemerintahan desa dan subak- subak. Dan juga kita punya rumah masa depan ( setra tunon Kubutambahan) mari kita programkan bersih-bersih di lingkungan Setra agar rumah kita itu kelihatan indah dari pada bicarakan yang lain-lain mari buktikan kepada Ida Hyang Widhi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa bahwa kita sebagai masyarakat mampu untuk memjaga kelestarian semua itu,”terang pria yang akarab disapa Anggas dan bernyali besar.
Lebih lanjut diharapkan pria yang sempat bekerja diluar negeri ini kepada para pihak untuk menutup sudah perseteruan ini,
“Mari jaga situasi Desa Kubutambahan agar tetap kondusif dan tidak ada lagi membawa prinsif atau menggetarkan ego masing-masing, marilah berbuat yang terbaik agar bisa tersenyum dan berbahagia,dan kami tidak mau mengomentari masalah Duwen Pura berapa dikontrakan dan berapa sisa lahan tersebut. Kami kepingin ada kedamian,anggaplah semua ini sebagai pembelajaran kita bersama karena berbuat baik atau membangun desa pasti ada tang tangan dan rintangan,”papar Gede Angas.
Urusan Bandara yang rencana akan di bangun pemerintah Pusat di lahan DP ( Duwen Pura) Kubutambahan dalam waktu dekat ini.
”Kami tidak mau komentar banyak karena ada 33 desa Linggih yang berkompeten menyelesaikan kontrak atau bagaimana dengan investor tersebut. Kalau komplik ini masi terjadi bisa juga menghambat rencana bandara karena masih dianggap panas oleh pemerintah kita, kalau ini suasana kisruh ini sehingga kita di adu domba atau ada yang menciptakan bisa menghambat karena dianggap riskan keputusan yang akan diambilnya”jelas De Angas. Des