“Bung Karno selama 1,5 bulan dipenjara menghasilkan 185 lembar halaman pledoi Indonesia berisi tentang Imperialisme dan Kapitalisme. Perjuangan melawan penjajahan sosial, politik, budaya, ekonomi dan lingkungan,” kata Liben.
Menurutnya, dengan diadakan diskusi kontemporer ini generasi muda bisa menerima dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang drastis apalagi saat pandemi Covid-19. Diskusi diadakan secara real dan virtual serta daring dengan kenormalan baru.
“Kegiatan ini kita juga menghadirkan bersama aktivis anak dari Supriyadinata yang ikut berjuang bersama Soekarno sewaktu dipenjara di Banceuy Bandung, hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme kaum muda,” paparnya.
Selain itu, dalam penutupan diskusi kontemporer juga dihadirkan anak-anak dan ibu-ibu dari Bank Sampah sebagai wujud keprihatinan terhadap Pilkada yang menyisakan banyak sampah MMT dari plastik. Ia mengajak masyakat untuk peduli sampah, karena itu tugas dan tanggung-jawab bersama. Madi