Headline

Buka Kuliner Ikuti Prokes Ditengah Pandemi Berupaya Bisa Makan Demi Keluarga

578
×

Buka Kuliner Ikuti Prokes Ditengah Pandemi Berupaya Bisa Makan Demi Keluarga

Sebarkan artikel ini

Singaraja. Bali.Faktapers.id-Jahatnya virus covid-19 betul-betul melumpuhkan ekonomi dunia, tak pelak dampak tersebut menenggelamkan pariwisata. Seperti di Bali yang terkenal dengan nama Pulau Dewata dengan memiliki banyak kesenian dan kebudayaan adat istiadat.

Pemerintah Balli baik tingkat kabupaten gencar menerapkan perda hukum dengan pendisiplinan agar masyarakatnya terhindar dari pandemi covid-19 , bahkan melibatkan pihak kepolisian/TNI/Pol PP dalam penerapan itu.

Masyarakat pun berupaya berbenah diri agar mampu hidup berdampingan ditengah pandemi demi menghidupi sanak keluarga, kendati dilakukan dengan penerapan prokes yang disarankan oleh gugus tugas percepatan covid-19.

Seperti kuliner *Like Ke Day* yang ada di jalan Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga. Like Ke Day yang baru di buka 2 bulan ini dikelola oleh Putu Arya Parta Sujana asal Desa Panji/Buleleng, kendati pihaknya hanya kontrak tempat dan bermodal pas pasan, melihat banyak pengangguran mencobak melakukan usahan kecil kecilan yang dibuka setiap malam pukul 19 s/d 01.00 wita. Dengan jumlah karyawan 6 orang yang digajih 500 ribu per bulan dan membatasi kapasitas pengunjung 20 orang pihaknya berupaya mendatangkan pengunjung yang tertib aturan prokes baik pengunaan masker , pengecekan suhu tubuh dan penyiapan sanitaizer pada pintu masuk,

Kepada Faktapers.id Minggu (13/12) pukul 19.00 wita yang ditemui saat menerima pengunjung menjelaskan,“Kalau dibilang bosen dengan pandemi boleh juga yang membuat situasi ekonomi terpuruk, tapi hidup kita sehari-hari butuh makan bagaimana caranya yang penting halal. Kami sebagai rakyat kecil sangat menghargai dan mengapresiasi langkah pemerintah kita perang terhadap virus ini, dan kami tetap patuhi aturan itu dengan menyediakan sanitazer, bagi pengunjung yang tidak memakai kami upayakan menggunakan begitu juga pengecekan suhu tubuh mereka. Untuk pengunjung paling lama 1/2 jam menikmati santapan malam sembari mendengarkan alunan musik yang kami kadang sediakan. Kusus untuk musik biasanya kita tutup jam 23.00 untuk menghindari keluhan warga sekitar, hanya pengunjung yang malaman datang bisa sampai pukul 01. Itupun tidak begitu banyak.Cara kerumunan kita atur dari penyediaan tempat.”jelas Arya

Parta Sujana juga memaparkan demi menghidupi keluarga ditengah pandemi, “Anak masih kecil, kita harus butuh makan skil yang saya miliki dengan bermain musik harus tersalurkan, disatu sisi banyak pengangguran dan mereka yang tidak memiliki pekerjaan kami ajak disini dengan modal yang kami pinjam,”papar Sujana. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *