Jakarta, faktapers.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama UN Women dan World Health Organization (WHO) telah melaksanakan Kompetisi Komik dan Ilustrasi “Perempuan dan Covid-19”. Kompetisi yang didukung oleh Pemerintah Jepang ini, menyoroti pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-19 dari perspektif perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Hari ini, para pemenang kompetisi tersebut diumumkan. Sebanyak 372 karya terkumpul dari seluruh Indonesia yang di antaranya memotret berbagai pemahaman para peserta tentang bagaimana kehidupan perempuan terdampak pandemi, bagaimana perempuan memainkan peran sentral dalam pencegahan penyebaran Covid-19, serta dalam menjaga keluarga dan komunitas mereka tetap aman.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemenang kompetisi komik dan ilustrasi “Perempuan dan Covid-19.” Menteri Bintang berharap para peserta dapat memetik hikmah dari pandemi Covid-19, serta mengingatkan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak di lingkungan masing-masing agar bisa melewati pandemi ini.
“Saya gembira melihat hasil kompetisi ini. Melalui kompetisi komik dan ilustrasi “Perempuan dan Covid-19,” tentunya telah mendorong kepedulian berbagai pihak terkait Covid-19 dan dampak yang dirasakan oleh anak-anak, perempuan, dan masyarakat di seluruh Indonesia. Teruslah berprestasi dalam mengembangkan kreativitas di bidang seni atau bidang-bidang lainnya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada UN Women dan WHO atas kerja keras dan kerja sama yang terbangun dalam penyelenggaraan kompetisi ini. Semoga kerjasama ini dapat terus kita bangun dan berlanjut di masa yang akan datang, dengan tema-tema berbeda, khususnya dalam memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak. Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tutur Menteri Bintang.
Pandemi Covid-19 telah meningkatkan ketidaksetaraan gender yang sudah ada sebelumnya dan berdampak kepada perempuan dan anak perempuan secara tidak proporsional. Perempuan kehilangan sumber penghidupan karena banyak dari mereka bekerja di sektor-sektor yang paling terdampak Covid-19. Hal ini menunjukkan meskipun lebih banyak laki-laki yang meninggal karena virus ini, kesehatan jiwa perempuan mengalami dampak lebih besar, mengingat 57% perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan, sedangkan laki-laki yang mengalami hal ini sebesar 48%. Adapun faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kondisi kesehatan jiwa yaitu meningkatkan pekerjaan rumah tangga dan kerja pengasuhan tak berbayar, kecemasan akan kehilangan pendapatan, dan dampak pembatasan pergerakan terhadap kekerasan berbasis gender.
Minister Deputy Chief of Mission, Embassy of Japan in Indonesia, Tamura Masami, mengungkapkan bahwa kekuatan ilustrasi sering kali lebih kuat dari kekuatan kata. “Komunikasi dan peningkatan perhatian adalah salah satu kunci untuk menanggulangi dampak dari Covid-19, dan komik serta ilustrasi dapat menjadi media untuk mendorong hal tersebut,” jelas Tamura.
UN Resident Coordinator, Valerie Julliand merasa sangat senang melihat banyak sekali karya-karya bagus dan bakat-bakat eksepsional yang masuk dan ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini. Valerie pun mengapresiasi kolaborasi Kemen PPPA bersama UN Women, dan WHO dalam mencari upaya kreatif untuk mendorong isu tentang kesetaraan gender dan Covid-19.
“Melihat semua komik dan ilustrasi yang telah dikirimkan memberi kita gambaran bagaimana hidup perempuan di Indonesia berubah selama pandemi. Begitu juga terkait tantangan yang dihadapi, serta kontribusi penting mereka dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Saya juga sangat senang melihat beberapa karya juga menyoroti perubahan norma-norma sosial untuk mendorong pembagian pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan yang setara,” jelas Valerie.
Salah satu pemenang lomba dari kategori usia 15-24 tahun, Lidya Permata Sari menjelaskan bahwa inspirasi di balik gambar berjudul ‘Ibu Kepala Keluarga’ yang ia buat, merupakan gambaran sosok mama sebagai orang tua tunggal yang berperan menjadi ibu sekaligus kepala keluarga. “Peran penting perempuan di rumah dan dalam masyarakat merupakan topik yang penting bagi saya. Sebagai seorang illustrator perempuan, mengangkat realita yang dihadapi perempuan merupakan satu cara untuk mendukung perempuan lainnya yang memainkan peran penting selama pandemi Covid-19.” Jelas Lidya.
Di sisi lain, Ilustrator lepas dan pemenang kategori usia 25 tahun ke atas, Rahmawati Yayu Ningsih menjelaskan bahwa situasi pandemi yang dibarengi dengan sekolah daring telah meningkatkan beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan bagi perempuan. “Hal-hal ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mental perempuan. Pembagian kerja rumah tangga dan pengasuhan yang setara sangat penting di masa-masa seperti ini, untuk membantu menyeimbangkan beban pekerjaan dalam rumah tangga,” terang Rahmawati.
Kompetisi Komik dan Ilustrasi
“Perempuan dan Covid-19” diluncurkan pada Oktober 2020. Kompetisi ini terbuka bagi para seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 15-24 tahun untuk kategori I dan usia 25 tahun ke atas untuk kategori II. Melalui kompetisi ini, para peserta diajak untuk membuat dan mengirimkan komik atau ilustrasi asli yang merefleksikan tema perempuan dan Covid-19, termasuk kepemimpinan dan kontribusi perempuan dalam penanggulangan Covid-19.
Selain itu, perubahan norma sosial yang positif untuk mempromosikan pembagian pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan, serta perawatan yang setara, dan/atau situasi perempuan selama pandemi dan perubahan yang ingin dilihat peserta. Batas akhir pengiriman karya pada kompetisi ini, jatuh pada 28 November 2020 dan pengumuman pemenang dilaksanakan dalam upacara penghargaan virtual. Her