Singaraja.Bali.Faktapers.id – Telaga Pingit yang ada di hutan negara di Desa Penyabangan dusun Gondol Kecamatan Gerokgak. Tepatnya dikawasan perbukitan semakin banyak dikunjungi umat Hindu.
Pasalnya ditempat kering bebatuan terdapat tetesan mata air suci yang konon dapat menyembuhkan segala penyakit non medis bahkan air tersebut tidak pernah kering kendati sekitarnya bebatuan besar.
Tidaklah sulit untuk menyentuh tempat Telaga Pingit, dari jalur pantura Gerokgak Gilimanuk tepatnya depan Masjid Gondol cukup keselata berjarak 1 km menuju perbukitan.Pantauan Faktapers.id Selasa (29/12) yang datang kelokasi sembari membersihkan diri (Melukat) yang dipandu Juru Kunci bernama Putu Wita dan Dodi Waisnawa.
Tempat suci tersebut dahulu terbengkalai, pertama kali di temukan oleh warga Desa Sraya /Karangasem yang saat itu merantau ke Desa Penyabangan kala Gunung Agung meletus.
Menurut penuturan juru kunci Telaga Pingit,Ketut Wita dahulu 1963 keluarganya menemukan pertama dan digunakan untuk kebutuhan minum jika ketengah hutan mencari pakan ternak. Kendati berukuran 50 x50 cm air yang terdapat dicekungan batu tidak pernah sedikitpun berkurang bahkan saat musim kemarau pun tetap demikian,
”Dulu kakek yang menemukan dan dipelihara, karena sudah ada air subak maka tempat itu ditinggalkan. Menurut kakek (Pan Sri Ketat) sempat di telaga itu dilihat perempuan mandi dan lari kakek saya yang awalnya ingin sembahyang baik Purnama atau Tilem, Nah terus menerus dijadikan tempat suci,”ujar Wita.
Awalnya menata kembali tempat tersebut, menurut juru kunci menerima wahyu melalui mimpi pukul 22.00 wita saat Hari raya Pagewersi.
”Setelah saya bersembahyan di rumah, seperti mau tidur dan ngantuk sekali . Saat tidur itu saya diajak dua orang perempuan berjalan ketempat ini, tapi istri saya melihat saya lari dari rumah . Secara kasat mata saya disampaikan bahwa dua orang perempuan itu mengatakan beliaunya sudah disini, tolong dijaga dan dibersihkan, air ini pakai apa saja bagus yang penting untuk tujuan baik. Kalau ada orang sakit ambilkan disini dan bersihkan disini,” paparnya sembari mengucapkan ampun kepada sang pencipta.
Kendati sempat ada penolakan dalam dirinya(Ngayah/ngabdi) karena merasa bodoh dan tidak menau tentang hal gaib namun berkat tuntunan dan kuasa tuhan semua itu mampu dikendalikan.
”Saya bodoh tidak mengerti hal seperti ini bagaikan membawa mobil truk langsung disuruh nyetir.Sebelumnya sempat mau tinggalkan tapi saat kerja jatuh, kena mesin potong pada akhirnya saya mau dengan niat Ngayah(berbakti) saya harus jalani. Setelah saya jalani semua mulus tanpa hambatan semoga bakti kepada tuhan terus saya jalani dengan baik,” terang Wita.
Lebih terang dikatakan, Telaga Pingit (tempat permadian bidadri),”Kalau disini kadang ditemui oleh orang tua sekali(ratu niang Lingsir), dan kemarin Kadis Sosial Buleleng memberikan bantuan pelinggih dan ada juga masyarakat dan umat yang datang kesini untuk bersihkan diri. Kemarin-kemarin sempat khawatir karena 58 orang saya bersihkan diri dengan air itu tidak pernah berkurang, awalnya saya khawatir bagaimana jika kurang, astungkara tidak ’ ungkap Wita.
Anehnya tempat suci tersebut bilamana kita membawa suatu jimat maka akan prontal dengan penunggu Telaga Pingit, pernah terjadi kejadian orang dari luar desa Penyabangan melukat namun baru berjarak 15 si pembawa jimat tersebut kesurupan secara langsung bahkan terasa kulit dikelupas. Jika kena penyakit non medis dibersihkan dengan mata air suci tersebut akan timbul teriakan mendadak.
Telaga Pingit sejajar dengan Gunung Gondol yang ada diutara dekat pantai namun tidak terdapat mata air suci. Des