Headline

Wali Kota Jakut Disuntik Vaksin Sinovac.

321
×

Wali Kota Jakut Disuntik Vaksin Sinovac.

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mendapatkan suntikan vaksin sinovac fase pertama di Ruang VIP, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (5/3). Selain mematuhi protokol kesehatan, vaksinasi COVID-19 menjadi langkah lanjut dari pemerintah untuk melindungi masyarakat dari ancaman COVID-19.

“Hari ini, saya di suntik vaksin sinovac fase pertama dan dua minggu kedepan dilanjutkan lagi dengan suntikan fase kedua. Dijadwalkan, Senin (8/3/2021) mendatang akan dimulai vaksinasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan tokoh masyarakat di Jakarta Utara,” jelas Ali saat dikonfirmasi.

Sejak pertengahan Januari 2021, program vaksinasi COVID-19 tahap pertama bagi tenaga kesehatan sudah berjalan. “Dilanjutkan dengan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) yang masih berlangsung hingga saat ini. Kemudian kami mengajak seluruh ASN dan masyarakat di Jakarta Utara agar ikut serta mensukseskan kegiatan vaksinasi yang menjadi satu upaya dalam memberikan keselamatan untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar sehingga bisa melintasi masa pandemi COVID-19,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, dr. Yudi Dimyati menerangkan, setelah tenaga kesehatan dan lansia, program vaksinasi COVID-19 akan mengarah pada ASN, tokoh agama dan pelayan publik lainnya. “Rencananya, pemberian vaksin bagi ASN tingkat kota hingga kelurahan akan dimulai pada Senin (8/3) mendatang. Kegiatan vaksinasi bagi ASN tingkat kota akan dilaksanakan di Balai Yos Sudarso, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara. Sedangkan tingkat kecamatan dan kelurahan akan dilakukan di wilayahnya masing-masing,” terangnya.

Ia menambahkan, data penerima vaksin sudah diterima dan akan disusun jadwal pelaksanaannya dengan mengikuti ketentuan protokol kesehatan. “Jumlah total peserta vaksin ASN di Jakarta Utara sekitar 3.500 orang. Kemudian 1.400 tokoh masyarakat dilanjutkan dengan petugas pelayanan publik salah satunya awak media, tenaga pendidik dan lain-lain,” ujar Yudi.Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *