Film Invisible Hopes, Potret Kejujuran Kehidupan Anak-anak yang Lahir Dalam Penjara 

547
×

Film Invisible Hopes, Potret Kejujuran Kehidupan Anak-anak yang Lahir Dalam Penjara 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Film dokumenter “Invisible Hopes”, potret kejujuran kehidupan yang sebenarnya dari kehidupan anak-anak yang lahir di dalam penjara dari para ibu-ibu Narapidana.

Semula, Film Invisible Hopes (yang berarti sebuah pengharapan, tetapi Pengharapan itu adalah sesuatu yang tidak bisa,…) yang disutradarai sekaligus diproduseri oleh Lamtiar Simorangkir ini rencananya akan dibuat sebagai film pendek untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada anak yang lahir dan hidup di balik jeruji besi. Namun dalam proses pembuatannya berkembang menjadi sebuah film panjang yang berdurasi 1 jam 45 menit.

“Semua adegan dalam film ini tanpa settingan sedikitpun. Semua kisah kami paparkan yang sebenarnya. Kami sebagai pembuat film melakukan apa yang kami mampu, semoga film ini dapat dipakai untuk alat raising awareness, untuk bahan diskusi supaya ada sebuah solusi yang lebih baik bagi anak-anak dan ibu hamil dalam penjara,” papar Lamtiar pada konfrensi pers usai merilis film Invisible Hopes untuk kalangan wartawan dan media di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, (1/4/2021).

Menurut Tiar, sapaan akrab Lamtiar Simorangkir mengatakan bahwa dirinya semula tidak berpikir untuk mengangkat tema tersebut. Namun, karena dirinya melihat fakta yang memprihatinkan karena tidak sedikit anak-anak yang lahir di dalam penjara dari ibu-ibu narapidana membuat Lamtiar tergugah.

“Ternyata banyak anak yang lahir dan dibesarkan dalam penjara, kami sangat kaget. Buat kami itu tidak adil. Anak-anak itu harus hidup bebas dan bahagia, mendapatkan haknya sama seperti anak lainnya, sama seperti kami waktu kecil. Itu yang mendorong kami untuk membuat film Invisible Hopes,” tambah Tiar.

Melalui film ini, Tiar berharap masyarakat Indonesia mau menerima dan bersedia menonton film dari Lam Horas Film ini. Sebab dalam film ini, sebuah kejujuran nyata terpampang jelas nasib para ibu, perempuan dan anak-anak yang sangat membutuhkan perhatian dari masyarakat, dimana masyarakat dapat mengetahui bahwa ada kehidupan yang tak terlihat dan kerap dilupakan di dalam penjara. Lewat film ini juga, diharapkan menjadi perhatian pemerintah menciptakan langkah yang lebih baik untuk wanita hamil dan khususnya anak-anak yang terpaksa lahir serta tinggal di dalam penjara. Karena dengan menonton film Invisible Hopes ini berarti masyarakat bisa ikut membantu meringankan beban mereka. sebab Lam Horas Production masih akan terus melanjutkan fundrising supaya dapat memberikan bantuan secara berkelanjutan.

Karena menurut Tiar, ibu dan anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia serta keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa perlakuan diskriminatif. Sebab dalam pola kehidupan itu ada hak-hak anak harus tetap terpenuhi sejak masih dalam kandungan. Oleh karena itu ketika berbicara tentang pemenuhan hak anak hal itu berkaitan sangat erat dengan pemenuhan hak ibunya (perempuan hamil dan menyusui).

“Tolong sampaikan dan kabarkan film ini kepada masyarakat luas, agar negara dan setiap orang bisa ikut merasakan sebuah keprihatinan dan mau berempati kepada kaum wanita yang berjuang sendirian tanpa keluarganya di dalam penjara demi buah hati mereka yang juga merasakan terkurung didalam ruangan berpagar besi. Dokumenter untuk layar lebar ini kami buat untuk menggambarkan tentang ‘beratnya’ hidup di balik jeruji besi, terutama bagi mereka yang tengah hamil. Mereka harus menerima kenyataan bahwa sistem di dalam Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia, tidak membedakan antara tahanan yang hamil dan yang tidak hamil. Baik bagi mereka yang hamil sebelum, maupun yang hamil sesudah mereka berada di dalam tahanan,” pungkas Tiar. Her

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *