Jakarta, Faktapers,id – Toko pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Azis, SPd, SH mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mengizinkan sekolah belajar tatap muka. Hal ini diungkapnya saat buka bersama dengan Ormas dan LSM di Resto Jambul Kuning, Jakarta Barat Senin (3/5/2021).
Umar mengatakan sudah sepatutnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji tentang sekolah tatap muka, entah itu 50 persen atau 30 persen kapasitas.
“Karena pendidikan adalah sebagai penopang bangsa. Kalau terlambat dibiarkan kuatir anak-anak kita menjadi malas belajar. Dan juga banyak hal-hal yang membuat pembelajaran melalui zoom ataupun pjj menjadi kendala bagi anak peserta didik Indonesia, kelas VI sampai XII, bahkan SMA dan SMK. Bagi SMK yang memang sekolah harus praktek,” terangnya kepada Faktapers.id.
Hal ini disorot tokoh pemuda tersebut, karena SMK adalah lulusan berjenjang yang siap kerja. “Kalau SMK dipersiapkan untuk bekerja tidak ada praktek bagaimana,” tanyanya.
Untuk itu ia mendesak pemerintah harus mencarikan solusi yang paling baik. Menurutnya banyak sekali keluhan masyarakat tentang kapan sekolah tatap muka diberlakukan kembali oleh pemerintah.
“Ini juga menjadi kajian, dimana mal-mal sudah mulai sudah mulai diijinkan, pasar pasar tradisional diizinkan. Kenapa pendidikan masih terus dikaji dan hamya menjadi sampling percobaan tatap muka beberapa seklah saja. Ini amat disayangkan..!,” tandas Umar Abdul Azis menyesalkan.
Salah satu ibu pengunjung Resto mengungkapkan keresahannya kepada faktapers.id mengenai sekolah tatap muka yang tak kunjung diizinkan, sehingga anaknya harus belajar menggunakan hp secara jjp.
“Iya mas anak saya belajar banyak maen game, dan kuota karena anak saya bersekolah di swasta hampir satu tahun ini cukup kewalahan, dan juga cara metode belajarnya anak-anak kurang faham untuk memahami tugas-tugas yang diberikan sekolah,” ungkapnya.
Ia pun sangat berharap pemerintah khusunya pemprov DKI Jakarta bisa memberi izin sekola tatap muka.
“Harapannya adalah bahwa pemerintah bisa memberlakukan izin seluruh sekolah belajar tatap muka minimal tatap muka 50 persen, Ini yang kami tunggu dari pemerintaah, semoga di bulan Ramadhan ini ada kebijakan terbaik buat pendiikan anak-anak bangsa kita kedepan,’ ujarnya. ddg/kornel