Headline

Atasi Kelangkaan Pupuk, Petani di Cawas Gunakan Susu Sebagai Pengganti

×

Atasi Kelangkaan Pupuk, Petani di Cawas Gunakan Susu Sebagai Pengganti

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Disaat petani mengalami kelangkaan pupuk, petani padi di Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggunakan alternatif susu sebagai pengganti. Pasalnya, selain bisa berfungsi sebagai pupuk tanaman, susu juga memiliki sifat anti jamur dan pestisida.

Hal yang sama juga dilakukan oleh petani daerah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dan mengalami sukses, karena dalam susu terkandung kalsium dan vitamin B yang bermanfaat untuk tanaman. Kalsium akan membantu tanaman tumbuh dan mencegah pembusukan ujung bunga.

Ujung bunga yang busuk kerap terjadi lantaran kekurangan kandungan kalsium pada tumbuhan. Perbedaan mencolok tanaman padi dengan disemprot menggunakan susu akan lebih cepat pertumbuhannya dibanding pupuk kimia.

Sementara khasiat susu sebagai pestisida bagi tanaman hanya sampai tingkatan tertentu. Tingkatan paling menjanjikan adalah memerangi kutu dan mengurangi virus daun mosaik.

Pada saat bersamaan, susu juga bisa menjadi anti jamur bagi tanaman, dengan begitu bisa dibilang susu memiliki tiga manfaat sekaligus bagi tanaman.

Berdasarkan keterangan Lilik Maryono (54) salah satu petani padi diwilayah tersebut mengatakan, semua jenis susu bisa digunakan untuk menyiram tanaman, termasuk susu yang sudah kedaluwarsa. Namun, akan lebih baik menggunakan susu rendah lemak 1-2 persen.

Penggunaan susu pada tanaman bisa dicampur air dengan perbandingan 4 sachet susu segala merk ke dalam tangki semprot ditambah 2 sendok micin (penyedap rasa). Perbandingan susu dan air tidak harus selalu persis seperti itu, bila tidak dapat diukur dengan pasti tergantung luas tanaman yang dibutuhkan.

“Penyemprotan tanaman padi lebih diutamakan pada pagi hari ketika daun terdapat banyak embun pagi. Hal itu dilakukan setiap seminggu sekali mulai usia tanaman padi dari 7 hari hingga padi mulai masak,” kata Liilik, Sabtu (5/6/2021).

Selain disemprot untuk padi, kata dia, campuran susu dengan air juga bisa dioleskan pada daun tanaman jenis bunga. Jangan lupa untuk memeriksa 30 menit setelah dioles untuk memastikan campuran susu terserap dengan baik.

“Bila masih ada campuran susu yang menempel di daun, lap perlahan menggunakan kain basah. Pasalnya, cairan yang terlalu lama menempel di daun bisa menyebabkan jamur pada sejumlah tanaman,” terangnya.

Namun, susu bukan berarti cairan paling mujarab untuk tanaman. Penggunaan susu terlalu banyak dapat menyebabkan tanaman rusak, hal itu disebabkan lantaran terlalu banyak bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan.

Selain itu, lemak dalam susu murni dapat menyebabkan bau tidak sedap. Kemudian susu SKM dapat menyebabkan tanaman busuk menghitam, melunak, dan bercak pada tanaman tertentu. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *