Singaraja.Bali.Faktapers.id – Pembangunan RTH Bung Karno terus digenjot, dengan anggaran 16 Milyar yang bersumber dari pagu provinsi Bali
Proyek tersebut mangkrak sejak 2019 gara-gara patung Bung Karno gagal diselesaikan setelah dua tahun lamanya perintah Buleleng melanjutkan pengerjaan tersebut dan 7 Desember 2021 mendatang dituntaskan.
Rombongan Pemkab dan Kejari Buleleng datangi RTH Bung Karno Selasa (27/7/2021) di Kelurahan Sukasada.
Bupati Putu Agus Suradnyana mengharapkan pembangunan RTH selesai dan bisa menjadi daya tarik ekonomi khususnya di Buleleng yang merupakan pusat Kota Singaraja sekaligus tempat lahir ibunda Bung Karno.
“Termasuk bisa menarik wisatawan sehingga perekonomian bisa berputar,” ujarnya.
Agus Suradnyana menjelaskan pengembangan di Buleleng bagian selatan perlu dilakukan. Agar tidak terpusat di satu wilayah saja. RTH Bung Karno juga bisa menjadi lambing untuk pengembangan yang sedang dilakukan.
Saat ini, sudah ada Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Taman Kota Singaraja, Pasar Banyuasri dan Taman Yuwana Asri yang sudah dikembangkan menjadi daya tarik perekonomian. Semua itu bisa menjadi tarikan ekonomi termasuk kegiatan kepariwisataan.
“Kalau di utara Pasar Banyuasri tarikannya berkembang. Kemudian di tengah ada Taman Kota yang ramai. Di Kampung Tinggi ada Taman Soenda Ketjil dan Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. Sekarang, Buleleng Selatan ada Taman Bung Karno,” jelasnya.
Mengenai perkembangan pembangunan sudah melewati dari target yang ditentukan. Walaupun angkanya tidak begitu besar.
Namun, ini menjadi sebuah tanda yang baik. Proses pembuatan patung Bung Karno juga sedang berjalan di Yogyakarta. Ini yang membutuhkan waktu yang lama. Begitu patung dipasang, perkembangan pembangunan akan semakin besar.
“Ya mudah-mudahan dua sampai tiga bulan ke depan bisa kita selesaikan. Kita rampungkan. Sehingga taman ini bisa dinikmati bersama dan menjadi lambang untuk pengembangan Buleleng Selatan,” ucap Agus Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat menyebutkan pengerjaan telah melewati rencana fisik. Sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), pada hari ini ditargetkan rampung sebesar 14 persen.
Namun, perkembangannya sudah mencapai angka 23 persen. Ini berarti ada deviasi positif sebesar sembilan persen. Seluruh tim termasuk dari pengawas dan pelaksana telah menggenjot secara luar biasa meski dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Untuk konstruksi boleh libatkan 100 persen pekerja, namun protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Sehingga sampai hari ini tidak ada yang dinyatakan sakit. Pelaksanaan masih pada jalurnya,” sebutnya.
Untuk pembuatan patung Bung Karno, telah dilakukan uji lab. Apakah memenuhi kualifikasi atau kualitas karena patung terbuat dari campuran logam sehingga perlu dicek. Ketebalan paling tidak empat millimeter. Berapa persen besi dan kuningan. Hasil uji lab akan diterima besok.
“Kecepatan akan berbeda dalam beberapa bulan ke depan. Karena perkembangan tertinggi itu patung, panggung singa, dan kolam air mancur. Sampai hari ini belum ada kendala, pengiriman patung akan dilakukan setelah PPKM,” ungkap Melandrat. Des