Klaten, faktapers.id – Kegiatan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Mitra Kerja Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo dilaksanakan di Balai Desa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Selasa (26/10/2021).
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan gerakan program KB diharapkan mampu bersinergi dengan gerakan masyarakat dalam program kesehatan dan lingkungan. Menurutnya, salah satu edukasi bagi masyarakat ditingkat desa KB bukan berarti cukup hanya dua anak saja, namun lebih kepada manfaat dalam perencanaan sebuah keluarga.
“Dalam pengertian arti luas keluarga berencana (KB) dimaksud adalah perencanaan sebuah keluarga yang lebih mapan diantaranya menyangkut hal kemampuan didalam memberikan pendidikan dan kesejahteraan anak demi masa depannya,” terang dia.
Ia mengatakan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana tersebut digelar di beberapa titik wilayah Kabupaten Klaten, ia pun melihat antusiasme peserta cukup baik. Para peserta sebenarnya sudah paham tentang Keluarga Berencana (KB), sehingga sosialisasi ini hanya bersifat penguatan. Ia pun optimistis program KB di Temuwangi bisa berhasil.
Terkait program lanjutan untuk menekan angka stunting dan pernikahan dini di Klaten, dia mengaku telah merencanakan program sosialisasi lainnya. Ia pun mengajak masyarakat untuk mencegah perkawinan usia dini. Hal itu dirasa perlu, karena sejauh ini masyarakat masih banyak yang melanggar Undang-undang pernikahan dini.
Rahmad menyebut, salah satu langkah terbaik adalah menemukan strategi tepat untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah turun temurun. Maka Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat perlu memiliki program yang melibatkan tokoh agama dalam menekan pernikahan dini.
Kepala seksi (Kasi) Pengendalian Penduduk BKKBN Propinsi Jawa Tengah, Herlin Is Ambarwati menyebut tantangan yang dihadapi terkait dengan pembangunan keluarga yaitu anak usia remaja. Anak remaja yang sebagian besar mempunyai Handphone tersebut dikhawatirkan mengakses sesuatu yang konotasinya negatif.
“Bahkan, kemarin di sekolahan yang ada di Kendal, kami menemukan anak usia sekolah dasar (SD) di HPnya menyimpan video porno. Hal ini yang menjadi tantangan bagi kita semua untuk memerangi. Inilah fungsi pendampingan keluarga yang diperlukan,” ungkapnya.
Harapan dia, kolaborasi antara BKKBN dan Komisi IX DPR RI ini bisa meningkatkan konsolidasi untuk mengurangi Stunting. Apabila program KB berhasil dan pernikahan dini bisa dihindarkan, maka akan menjadi upaya angka Stunting di Kabupaten Klaten ini bisa dikecilkan. Madi