Headline

Hari Raya Galungan Dengan Penuh Puja Dan Puji, DPR RI Kariyasa Adnyana Ajak Masyarakat Tingkatkan Pengendalian Diri

639
×

Hari Raya Galungan Dengan Penuh Puja Dan Puji, DPR RI Kariyasa Adnyana Ajak Masyarakat Tingkatkan Pengendalian Diri

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id –Hari Raya Galungan diakui sebagai hari suci umat Hindhu dan sebagai hari besar yang dirayakan setiap hari Rabu dimaknai sebagai hari kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Keburukan). Tepat Budha Kliwon wuku Dunggulan masyarakat Hindhu akan menghaturkan puja dan puji syuhkur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan YME).

Hari Raya Galungan dan Kuningan Saka 1943 jatuh pada Rabu (9/10). Sebagai bersatunya rohani untuk mendapatkan pandangan yang terang dalam melenyapkan segala bentuk kekacauan dipikiran. Sebelumnya dilaksanakan Galungan, segala persiapan sarana bakti kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa juga terhadap leluhur dari hari Senin (8/11) sampai dengan menjelang Kuningan . Di Minggu berkutnya Hari Raya Kuningan tidak jauh berbeda dengan Hari raya Galungan sama dengan menghaturkan sembah bakti di berbagai Pura sebagai wujud ucapan sembah bakti. Jadi inti dari makna hari raya kuningan adalah memohon keselamatan, kedirgayusan, perlindungan dan tuntunan lahir-bathin kepada para Dewa, Bhatara, dan para Pitara.

Selaku wakil rakyat I Ketut Kariyasa Adnyana,S.P anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang duduk di DPR RI komisi IX dapil Bali mengucapkan *Selamat Merayakan Hari Raya Galungan & Kuningan semoga seluruh umat senantiasa diberikan keselamatan,kesehatan lahir dan batin. Mari jaga kerukunan umat beragama yang penuh keramah tamahan serta lestarikan budaya Bali dan Buleleng sehingga Bali semakin diminati sebagai obyek wisata dunia ”ujar I Ketut Kariyasa Adnyana

Lanjut Kariyasa Adnyana pria kelahiran Desa Busungbiu,Buleleng yang sering getol menyuarakan aspirasi rakyat Bali di gedung DPR RI

“ Hari Raya Galungan adalah hari untuk menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran, pandangan dan pendirian diri yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma. Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan menangnya dharma melawan adharma,”paparnya. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *