Jakarta, Faktapers.id – Pada pukul Jam 9.30 wib tanggal 7 Desember 2021 di Terminal Terpadu Pulo Gebang sempat dihebohkan dan merasa nyawanya terguncang sesaat.
Sebabmya bunyi Serene yang berkali-kali dengan seruan suara himbauan yang bergema, membuat para pelaku usaha dan pengunjung terminal Terpadu Pulo Gebang sempat tergoyahkan dan sebagian Karyawan PO. Dan calon penumpang berhamburan keluar gedung dan saling menyelamatkan diri masing- masing.
Duara bunyi srene yang nada tinggi yang meraung – raung tentunya membuat orang menjadibketakutan, sehingga pada berusaha menyelamatkan diri, lari kocar-kacir sembari bertanya tanya apa yang sedang terjadi.
Masing – masing saling menyelamatkan dirinya untuk segera meninggalkan ruangan gedung. Pengunjung, maupun karyawan yang bekerja dalam terminal tlmenjadi kuartit apa yang sedang terjadi. Sehingga semua yang berada dalam gedung berhamburan berupaya untuk bergegas meninggalkan gedung.
Petugas takhnisi dan anggota Dishub dan Danru sibuk mencari awal titik permasalahan sehingga sirine meraung raung.
Sibuknya parah petugas memasuki warung UKM dan memeriksa warung tersebut, namun tidak ada memukan titik permasalahan apa yang sedang terjadi.
Hal ini membuat semuanya menjadi sangat heran dan membingungkan para petugas.
Kasatpel, Hendra Kurniawan ditemui dilokasi kejadian mengatakan takutnya seperti kejadian kemarin. Pedagang masih ada yang menggunakan kompor gas melon.Karena dejak kejadian tersebut dari awal sudah ada larangan tidak dapat menggunakan gas melon.
Kasatpel menyempatkan dan memeriksa membuka ruangan kantor Koperasi dengan senyum, dan melanjutkan memeriksa warung UKM lainnya.
Salah satu pedagang,UKM makanan, R ditemui di lokasi dalam terminal lantai dasar mengatakan sudah ada larangan memakai gas .
“Dan kami sekarang memasak dirumah sejak ada kejadian tempo hari.”tuturnya.
Salah satu karyawan PO, H dilokasi mengutarakan dirinya menjadi lemas, dan jantung saya debar-debur, dengan kejadian ini.
“Saya kirain ada gempa tadi. Ternyata tidak ada apa-apa, membuat orang kebingungan aja.” ungkapnya.
Petugas dari tehnisi bergerak dengan cepat menelusuri ruangan pedagang dan dibantu petugas anggota dan parah Danru mencari titik permasalahan tidak dapat di temukan. Hal ini banyak orang yang kecewa.
Salah satu pedagang, H.M mengatakan dengan kejadian sekarang, pasti asumsi parah petugas pasti pedagang sedang masak.” Sementara pedagang makanan sudah memasak di rumah masing-masing. Dan peraturan sekarang tidak dapat memakai gas melon,” ungkapnya.
Dan sementara pedagang UKM sekarang, hasilnya miris sekali dan sangat butuh perhatian,” imbuhnya. Rosi