Singaraja, Faltapers.id – Adanya mafia karantina dan mafia visa di Pulau Bali yang dilakukan oknum perusahaan mencoreng nama Bali di tingkat dunia, hal ini dibongkar langsung Gubernur Bali DR Ir I Wayan Koster, MM, kepada pemerintah pusat
Hal tersebut mendapat dukungan dari kalangan pariwisata di Kabupaten Buleleng yakni Ketua BPC PHRI Kabupaten Buleleng, Dewa Ketut Suardipa. Langkah yang di ambil Gubernur Koster membongkar mafia karantina dan mafia visa itu patut didukung karena aksi mafia itu telah mematikan ekonomi masyarakat Bali.
“Kita dukung Pak Gubernur. Kita minta siapa saja yang terlibat dalam mafia itu harus diusut sampai tuntas. Dunia pariwisata Bali sudah hancur sekarang dihancurkan lagi oleh para mafia itu. Harus diusut tuntas,” tandas Dewa Suardipa.
Kenakalan para mafia yang memainkan tarif karantina dan tarif harga visa itu jelas membuat turis WNA akan enggan berkunjung ke Indonesia khususnya Bali sehingga Bali yang hidup dari dunia pariwisata akan ambruk. Kepada awak media Sabtu (19/2/2022) pemilik rumah makan Ranggon Sunset
“Pariwisata sudah mati karena pandemic Covid-19, sekarang dibuat mati lagi oleh mfia karantina dan mafia visa. Mana bisa menarik For The Next Flight Come To Bali dan pesaing negalain tidak seketat ni . Pariwisata Bali mati maka masyarakat Bali lapar,” pungkasnya
Dewa Suardipa juga mengusulkan kepada pemerintah selain dibentuknya Satgas Covid-19 berharap dibentuk juga Satgas Pemulihan Ekonomi,
“Jangan hanya Satgas Penanganan Covid-19 dibentuk yang ketat terhadap prokes tetapi harus ada Satgas Pemulihan Ekonomi yang juga ketat turun ke bawah ke rumah masyarakat untuk mengecek secara ketat apakah masyarakat kecil sudah beras atau pekerja pariwisata keluarga sudah punya beras .Jangan hanya terima laporan,” saran Dewa Suardipa.
Ia menceritakan, kalangan pariwisata sekarang sudah mulai apriori dengan segala aturan Covid-19 yang dikeluarkan karena tidak ada kebijakan yang membantu dunia pariwisata untuk bangkit lagi. “Setiap kali saya share SE atau Instruksi tentang level Bali, justru tidak direspon. Teman-teman nanya mana pesawat yang bawa penumpang. Mereka tidak butuh SE tetapi mereka butuh tamu yang datang ke Bali,” ungkap Dewa Suardipa.. ds