Singaraja,Faktapers.id – melanda hingga membuat ekonomi puruk banyak LPD di Kabupaten Buleleng mengalami ras.
Namun LPD Kalibukbuk Kecamatan Buleleng, Bali yang mengelola asset 30 M lebih malah tak pernah goyang hinggga menginjak melandainya perkembangan covid di pertengahan Maret 2022.
LPD Kalibukbuk yang berada ditengah kawasan pariwisata Lovina, Buleleng dengan sebaran nasabah ada di Kaliasem, Kayuputih, Anturan.
Sejak LPD Anturan mengalami ras sedikit terdampak, namun karena menegement pengelolaan secara jujur LPD tersebut yang tidak memiliki usaha sampingan mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat sekitar Lovina baik yang bekerja keluar negeri maupun yang bergelut di pariwsata,
Seperti yang di ungkap ketua LPD Kalibukbuk Ketut Alit Widiada usai menyalurkan paket sembako murah sebanyak 400 paket kepada masyarakat di kawasan Lovina Minggu (27/3) pagi, “Tahun 2020 Covid melanda tidak menjadi masalah bahkan sampai sekarang mendekati normal masih bisa kita talangin sejak covid melanda walaupun pelaku wisata saat itu beralih profesi ada yang berdagang. Tapi sekarang karena warga kita banyak yang sudah bekerja keluar negeri bagi LPD kami bisa normal,”kata Alit Widiada.
” Terhadap banyak LPD mengalami vailed,”LPD Kalibukbuk aman,jika masyarakat melakukan penarikan bisa kita atasi bahkan dari dulu biasa saja tidak pernah ada kendala. Dan kredit sekarang ini sudah pulih bahkan masyarakat sudah ada bisa bekerja keluar negeri. Kita akui dulu karena efeknya LPD Anturan sempat terpengaruh sedikit karena nasabah kita berbaur antara desa tetangga. 2020 ekonomi agak stagnan, 2021 masyarakat mulai beralih profesi yang dulu hanya mengandalkan pariwisata mulai beralih pekerjaaan lain. Saat itu kita akui simpanan menurun yang banyak pinjaman cuman yang hidup di sektor pariwisata ada beberapa sedikit nabung terutama pedagang kecilnya,”papar Alit Widiada.
Untuk menjaga keutuhan menejement atau asset LPD dengan dana 34 M dan Nasabah pihaknya akan bekerja keras bersama para pengelola bahkan akan memperkecil asset,”sekarang banyak LPD memperkecil asset, karena semakin besar mengelola akan semakin goyah atau semakin besar kendalanya. Kita tidak bergerak ke kapling tanah kalaupun itu ada paling hanya penarikan jaminan karena ketidak mampuan nasabah membayar itupun juga nilainya sangat kecil kalau sengaja membeli kami tidak lakukan itu,”jelas Ketut Alit Widiada. ds