Singaraja, Faktapers.id – Anggota komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih gandeng Deputi Bidang kewirausahaan, Asisten Deputi Pengembangan Tekhnologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM dengan menyasar Desa Bondalem Kecamatan Tejakula.
Dalam acara yang bertajuk Pemasyarakatan Inkubasi Bagi UMKM, pada Minggu (11/09) selain dihadiri Hadi setyadi, S.sos Fungsional Pengawas Koperasi Kabupaten Buleleng, Anggota DPRD Ketut Dodi Tisna Adi, Camat Tejakula Made Suyasa, Kades Bondalem Ngurah Saduadnyana, mantan DPRD Buleleng Putu Tirta Adnyana Tokoh Partai Golkar, Agung Bagus Pratiksa Linggih Ketua Ampi Bali Arsa Linggih tokoh muda bali Gede Kresna Rumah Intaran, anggota DPRD Karangasem, mantan wakil Bupati Karangasem Sukarena.
Dalam kegiatan tersebut pihak Pemkab Buleleng yakni Disperindagkop UKM Kondisi terkini UMKM di Buleleng seraya memeparkan perbandingan inkubasi UMKM di negara maju tingkat keberhasilannya tinggi.
“Penelitian yang dilakukan di Amerika bahwasanya Wirausaha yang muncul dari Inkubasi, tingkat keberhasilannya sebesar 87%, Mudahan dengan acara ini UMKm di Buleleng bisa menggeliat lagi,” ucap Perwakilan Disperindagkop UKM Buleleng.
Disampaikan juga bahwa di Kabupaten Buleleng Sendiri sudah mendapatkan dana Alokasi Khusus (DAK) sudah membangun rumah UMKM di Banyuasri.
Dalam kesempatan yang sama Gde Sumarjaya linggih atau yang akrab dipanggil Demer memparkan kepada media kondisi umum UMKM di Buleleng dan Bali yang masih terkedala administrasi perizinan sehingga membuat akses pelatihan dan permodalan menjadi tehambat.
UKM di Bali namun bahayanya yang secara pormal tidalk mempunyai suarat menyurat sehingga kesuliatan untuk mengakases program pemerintah sememntara untuk akases itu perlu sistem adminitrasi yang baik.
“Kita ingin mensosilisasikan kepada UMKM di bali bagaimana mengurus usaha yang tadinya informal menjadi formal, nantinya ketika ada bantuan atau akases bank amereka ada identitas yang selama inii sulit, selain itu kita ingin memberikan motivasi bagi para peserta untuk mereka terus bekerjadengan semangat dan mendapatkan informais terkini, baik itu informasi tentang usahanya maupun ttg tekhnologi digital yang melanda kita. Ia menyampaikan sistem dulu lebih rumit dalam perizianan bagi pengusaha dibanding saat ini dimana hal ini dipermudah dengan biaya Nol persen.”
“Dengan adanya NIB (Nomor Induk Berusaha.red) mereka hanya mendaftar diinternet dan sebentar akan terdaftar dan itu tidak kena pajak dibawah omset permodalan Rp 500 juta,” terang Demer.
Disamping itu juga ada session penyampaikan testimoni bagaimana berusaha dan memulai usaha dari Pengurus HIMPI Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih yang juga Owner Mikol Isola Wine, Bakkery, Balican Advertising.
“Kita sharing tentang pengalaman pengalaman, kita mengharapkan umkm bisa cari tahu bantan- bantuan pemerintah sekaligus memotivasi temen-temen UMKM untuk legaliasasi dokumen, sehingga bantuan bisa disalurkan dengan baik,” Ujar Ajus, yang juga Ketua AMPI Provinsi Bali seraya berharap ada komitmen para pengusaha dan UMKM menjaga kualitas dan kuantitas produk mereka.
Didepan para pengusaha Buleleng di Bondalem, Ajus juga menyampiakan bahwa dalam berusaha bukan apa produk yang akan dijual tapi lebih penting bagaimana pengusaha menjual produknya.
“Seperti saat ini ada dalam digital marketing, akses menjual yang sangat luas dilakukan via internet,” jelasnya (ds)