Bali

Diskusi Tokoh, Harapkan Buleleng Punya Pemimpin yang Perhatikan Rakyat

232
×

Diskusi Tokoh, Harapkan Buleleng Punya Pemimpin yang Perhatikan Rakyat

Sebarkan artikel ini

Singaraja, Faktapers.id – Mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kini sebagai DPD RI dari dapil Bali menggelar diskusi bersama di rumah makan Warung Bambu Desa Pemaron yang dimiliki Nyoman Tirtawan pria yang getol mengkritisi pemerintah dan berani bersuara keras baik di DPRD maupun di media sosial.

Gagasan diskusi tersebut tercetus dari adanya grup WA dengan nama ‘Buleleng Panji Sakti Bangkit’. Dalam diskusi membahas kemajuan Buleleng kedepan dengan dihadiri hampir 50 peserta Minggu (16/10) pukul 11.20 wita, Made Mangku Pastika sangat berharap pemimpin mengetahui betul potensi yang di miliki Buleleng. Usai diskusi Made Mangku kepada awak media mengungkapkan,”Kami diam-diam dimasukin grup dan takut komentar sehingga mereka ajak duduk bersama sehingga kami mengetahui siapa orang-orangnya biar kami tidak salah. Ternyata mereka ini tokoh-tokoh Buleleng,”kata Made Mangku Pastika.

Terhadap kemajuan Buleleng, yang kini telah ditinggalkan kepemimpinanya oleh Agus Suradnyana dan Guberbur Bali menugaskan Pj dua tahun kedepan kendati perhelatan politik masih dua tahun lagu. “Kebetulan sekali ini akan menjelang tahun politik dan kita segera memiliki wakil-wakil baik legeslatif maupun eksekutif. Diskusi ini sangat penting karena faktor pemimpin sangat menentukan kemajuan daerahnya itu sendiri, karena seorang pemimpin bukan saja sebagai liding sektor pemimpin biasa dia adalah memenage/mengelola sumber daya yang ada atau potensi wilayah itu. Jadi peranan sorang pemimpin sangat penting ketika perhelatan politik karena masing-masing daerah beda potensi,”katanya.

Dijelaskan lebih jauh, Mangku Pastika memang pahir di Buleleng namun begitu lama melanglang buana dalam masa dinesnya sebagai Pejabat Polri,”Saya emang anak Buleleng tetapi belum begitu tahu potensi Buleleng seperti apa, sekarang yang krusial di Buleleng apa karena akan ada sbuah kontrak politik bagi pemimpin yang akan kita pilih itu dan besok-besok bisa kita tagih jika mereka sudah duduk sebagai pemimpin sesuai janji mereka,”ucap Made Mangku

Lanjut Made Mangku Pastika pria kelahiran Kabupaten Buleleng 22 Juni tahun 1951 juga mantan Kapolda Bali tahun 2003–2005 lulusan Akabri Kepolisian pada tahun 1974 .Ketua Tim Gabungan Investigasi Bom Bali, dan tahun 2008–2013 menjabat sebagai Gubernur Bali bukan sosok asing di mata warga Bali bahkan menguasai enam bahasa asing lebih tegas menyindir para politisi yang akan menduduki jabatan dalam perhelatan polirik 2024, “Pemimpin itu harus kita ingatkan karena kadang orang kalau sudah diberi kekuasaan bisa berubah nah inilah penyakit bagi kita, yang tadinya darahnya merah menjadi biru karena berkuasa alias raja,”papar Made Mangku Pastika

Salah satu tokoh masyarakat Buleleng mantan Camat Banjar Ketut Budiana , sangat berharap Made Mangku Pastika dapat lebih membangkitkan kemajuan Buleleng kedepan. “Berikan lah penanaman modal akhirat kepada masyarakat Buleleng dan kami butuh pemimpin seperti bapak,”papar Ketut Budiana.

Sementara Nyoman Tirtawan yang getol sering menyindir pejabat kendati dirinya mantan DPRD Bali yang sempat memperjuangkan dana Pemilu 2018 untuk dipangkas yang saat itu Made Mangku Pastika sebagai Gubernur Bali . Kala itu pemangkasan mencapai sekitar Rp. 98 Milyard. Yakni dari Rp.229,36 Miliar dipangkas menjadi Rp155 Miliar. Sementara, anggaran Banwaslu Bali yang awalnya disepakati senilai Rp.62 Miliar akhirnya dipangkas menjadi Rp.39 Miliar. Bahkan Tirtawan sendiri kini sedang berseteru melawan Agus Suradnyana dalam memperjuangkan hak lahan masyarakat Dusun Batu Ampar Desa Pejarakan Gerokgak yang dimasukan sebagai asset Pemkab Buleleng,

“Pemimpin sangat dibutuhan memiliki kapasitas dan kemampuan dan memproses daerahnya bersama masyarakat dan bisa membakar semangat masyarakat yang dipimpinya dan memberikan motivasi dan menjadi harapan serta cita-cita yang tentu didasari kepatutan yang bisa menjadi sorituladan apalagi jaman sekarang krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan. Untuk di Buleleng siapapun nantinya menjadi atau bakal Bupati harus betul-betul memperdayakan masyarakatnya bukan berkuasa memperkaya pribadinya,”jelas Tirtawan (ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *