Singaraja.Faktapers.id -Penyerapan aspirasi dari kepala-kepala bidang dalam memajukan pariwisata Buleleng dan persiapan Rakerda Provensi terus dilakukan oleh PHRI Buleleng guna memantapkan kinerja kedepan.
Dalam rapat Rakercab PHRI Buleleng Rabu (18/1) pukul 09.10 wita sampai 14.00 wita banyak mendapat masukan selain pengurs yang meluangkan waktunya hadir juga mengundang DPMPTSP( Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buleleng) , I Made Kuta, Kadispar Buleleng (Gede Dody Sukma Oktiva Askara)
Kadis Penanaman Modal mengatakan, pariwisata Buleleng sangat menggeliat kendati masih ada kendala yang sering dihadapinya akan tetapi tetap bisa dilewati dikepemimpinan Dewa Ketut Suardipa,”Banyak perubahan regulasi dihadapi para pengusaha dari segiperijinan{regulasi). Kami mengajak seluruh unsur PHRI untuk bersama-sama dengan Pemkab Buleleng bergandengan tangan untuk meningkatkan Investasi dibidang kepariwisataan. Kami melihat di Buleleng ini banyak peluang Investasi yang perlu digarap PHRI harus lebih kreatif, inovatif dalam mendatangkan wisatawan dunia. Kami tetap mendorong PHRI Buleleng untuk lebih maju bersama pemerintah Buleleng,”kata Kuta
Adanya UUD Cipta kerja yang penuh regulasi, terhadap pengurusan ijin sering menjadi kendala dihadapi investor tetapi hal ini akan dipermudah oleh DPMPTSP Buleleng namun sesuai syarat yang diperlukan. Banyak juga pelaku usaha yang belum tahu proses perijinan berbasis resiko
Diketahui Rakercab yang pertama (1) dalam persiapan menjelang rakerda provensi, menurut ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa yang dipilih 4 x didampingi Sekretaris I Putu Gede Parma usai Rakercab mengatakan, “Muscab *Bersama Wujudkan Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan Lingkungan* dan pengukuhan pengurus periode 2022/2027 sudah kita lakukan sesuai AD/ART, Dalam Rakercab tentu menjadi bahan yang nanti kami sampaikan dalam Rakerda,”papar Dewa Ketut Suardipa.
Terkait masalah perijinan yang sudah mengundang kepala DPMPTSP Buleleng, Ketut Kuta. “Banyak kebijakan –kebijakan yang nantinya diberikan, tentu kami selaku PHRI sangat menyambut hal itu apalagi Buleleng akan membangun Mol Pelayanan Publik dan bagi kami di PHRI sangat penting sekali sehingga kami nanti tidak dipingpong lagi ke instansi lain didalam mengurus perijinan. Dalam prose kebangkitan pariwisata kami di PHRI tentu berharap perijinan yang mudah, dalam kata lain Epektif,Epision dan kami tidak ingin dihalang-halangi apalagi dipersulit. Didalam keanggotaan PHRI semua pingin memilik ijin cuman prosesnya dan regulasi yang menjadi kendala disistem yang belum menginput,”terang Dewa Dipa.
Banyaknya pengusaha khususnya Hotel dan Resaturant belum memiliki ijin ABT (Air Bawah Tanah) pihaknya berharap seluruhnya bisa mengantongi ijin ABT yang belum bisa dijangkau dengan instalasi dari PDAM,
“Ada rekom dari PDAM bilaman hotel tersebut tidak terjangkau pipa PDAM, sisilainya bagi hotel yang tidak bisa dijangkau PDAM, Online ini ada saja disistem yang belum mampu diinput datanya ketika sistem itu diisi bikin ruwet ini bisa menjadi sebuah permasalahan di kami selaku pengusaha. Kita rencana buat paket bersama biar nanti dari provensi bisa membantu pengurusan ijin tersebut,”terang Dewa Dipa
Terhadap kenyamanan wisatawan dalam berkunjung ke Buleleng, Dewa Dipa tetap melakukan sinergeritas dengan semua pihak terutama masyarakat yang bertuhadapan langsung dengan pengunjung serta kerjasama dengan pihak keamanan ditingkat Desa itu sendiri demi menjaga kebaikan pariwisata Buleleng bahkan destinasi wisata sangat diperlukan untuk kemajuan pariwisata serta akan bekerjasama dengan stiek holder lainya dalam memperbaiki Destinasi dan dipromosikan.
(ds).