DaerahJawa

Anggota DPRD Jateng Hj Kadarwati Apresiasi Wayang Srawung sebagai Media Komunikasi Antar Warga

366
×

Anggota DPRD Jateng Hj Kadarwati Apresiasi Wayang Srawung sebagai Media Komunikasi Antar Warga

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Hj Kadarwati mengapresiasi kegiatan Wayang Srawung yang diinisiasi oleh Dewan Kesenian (Wankes) Kecamatan Cawas. Menurut dia, Wayang Srawung merupakan media sosialisasi melalui sarana budaya dan kearifan lokal yang eksistensinya harus dijaga.

“Ini cukup bagus sebagai media srawung (bergaul, Red) dan guyub (rukun, Red) antarwarga. Wayang Srawung kanggo sarana komunikasi lan guyub sak lawase (untuk bergaul dan rukun sepanjang masa, Red),” ujar dia, di sela menghadiri pentas Wayang Srawung, di Balai Desa Pogung, Cawas, pada Jumat (17/02/2023) sore.

Kadarwati menilai Wayang Srawung telah menjadi media peragaan yang cukup efektif dan bisa diterima warga. Ini karena pementasannya menjadi sarana pengendalian sosial atau kritik sosial yang disampaikan lewat humor. Selain itu, Wayang juga menanamkan solidaritas sosial, sarana hiburan dan pendidikan.

“Selama dua tahun lebih para seniman terpuruk, bahkan hampir mati suri. Sekarang kita mulai bangkitkan lagi kearifan lokal terutama kesenian yang berasal dari daerah, salah satunya wayang srawung. Frekuensinya juga bisa diperbanyak,” sarannya.

Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan, Wayang Srawung merupakan pementasan dengan wayang berwujud gambaran manusia masa kini. Cerita yang disampaikan berupa penuturan perjalanan hidup manusia. Dari kisah masyarakat yang terpinggirkan hingga seputar elite-elite kekuasaan.

Kadarwati menginginkan, pagelaran wayang srawung ini dapat dinikmati dan bisa menjadi tuntunan bagi masyarakat yang sadar dan peduli dengan persoalan sosial. Selain itu dapat menambah wawasan.

“Kami akan membantu dengan cara banyak melakukan sosialisasi masalah sosial menggunakan media wayang srawung karena wayang srawung bagian dari bentuk sosialisaisi melalui media seni,” tuturnya.

Untuk diketahui, Wayang Srawung dimainkan dengan durasi 60 menit. Penokohannya merupakan wayang dengan dimodifikasi menyesuaikan tema yang diangkat dalam penyuluhan tersebut. Misalnya, materi penyuluhan tentang gelandangan dan pengemis, maka tokoh wayang yang tampil ada yang menggambarkan seperti pengemis.

Sejumlah materi penyuluhan wayang srawung antara lain soal narkoba, populasi lanjut usia, anak berurusan hukum, kerawanan bencana hingga angka kemiskinan. Selain itu ada materi disabilitas dan pemberdayaan kesejahteraan sosial juga masalah-masalah sosial lainnya.

Di sisi lain, wayang srawung menjadi salah satu kesenian budaya yang sudah memasyarakat di Cawas. Wayang Srawung menjadi media sosialisasi bagi masyarakat menyangkut masalah sosial yang terjadi di sekitarnya.

Dalam pagelaran wayang srawunh di Balai Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten berlangsung pada Jumat (17/2/203) sore. Acara itu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Ada sejumlah pesan moral disampaikan dalang Ki Bilung asal Cawas tersebut.

”Dadi wong kuwi aja mung tukang njaluk nanging piye carane dadi wong kuwi isa mapakke diri pribadine (Jadi orang itu jangan menjadi tukang peminta minta, tapi jadilah orang yang bisa mengerti dengan kondisimu, Red),” pesan dia.

(Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *