Nasional

BMKG: Prakiraan Lebaran 2023, Hilal Tak Terlihat, 1 Syawal Jatuh 22 April?

294
×

BMKG: Prakiraan Lebaran 2023, Hilal Tak Terlihat, 1 Syawal Jatuh 22 April?

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – BMKG mengeluarkan informasi terkait prakiraan hilal penentuan 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2023. Pengamatan hilal akan dilakukan Kamis, 20 April bertepatan dengan 29 Ramadhan.

“Di wilayah Indonesia pada tanggal 20 April 2023, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.33.53 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45.55 WIB di Sabang, Aceh,” ungkap keterangan BMKG yang dikeluarkan, Selasa (11/4/2023).

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 20 April 2023 di wilayah Indonesia.

Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Syawal 1444 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 20 April 2023.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1444 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 20 April 2023 tersebut.

“Ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara antara 0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh,” tulis BMKG.

Dikutip dari Kemenag, MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) bersepakat untuk mengubah kriteria menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022.

“Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48 derajat di Waris, Papua, sampai dengan 3,09 derajat di Sabang, Aceh,” kata BMKG.

Belum Penuhi Kriteria MABIMS
Artinya di antara 2 kriteria ini, belum memenuhi kriteria MABIMS. Berdasarkan prakiraan BMKG ini, bulan Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal jatuh pada Sabtu, 22 April.

Begitu pula dengan umur Bulan juga belum memenuhi syarat minimum 8 jam. Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,36 jam di Merauke, Papua, sampai dengan 7,56 jam di Sabang, Aceh.

Sementara lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,90 menit di Merauke, Papua sampai dengan 12,52 menit di Sabang, Aceh.

BMKG menambahkan Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,02% di Waris, Papua, sampai dengan 0,07% di Sabang, Aceh.

“Pada tanggal 20 April 2023, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat dari Bulan,” terang BMKG.

Sejak awal, memang ada potensi perbedaan Idul Fitri di Indonesia. Muhammadiyah yang memakai metode penghitungan astronomis, sejak jauh hari mengumumkan Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia akan mengikuti ketetapan pemerintah berdasarkan pengamatan langsung (rukyatul hilal).

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *