“Mereka menginginkan hal-hal yang berkaitan dengan layanan TransJakarta bisa dalam waktu dekat,” ujar Awaluddin di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Awaluddin menyampaikan AP II terus berkoordinasi secara intens dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), direksi TransJakarta, dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, terkait rencana implementasi operasional TransJakarta di Soetta. AP II, lanjut dia, telah melakukan analisa, simulasi, dan tinggal menunggu keputusan final dari BPTJ.
“Harapan kami, mudah-mudahan Juli sudah bisa terealisasi dan para pekerja memiliki moda transportasi alternatif dari dan menuju bandara,” ucap Awaluddin.
Awaluddin mengatakan operasional TransJakarta juga tidak khusus bagi pekerja di bandara, melainkan masyarakat umum. Nantinya, ucap Awaluddin, akan ada jam operasional yang mengatur tentang operasional bus lebih lanjut setelah ada keputusan dari BPTJ.
Awaluddin memproyeksikan jumlah penumpang TransJakarta di Soetta mencapai 2.000 orang pada periode pukul 06.00-09.00 WIB dan 2.000 orang pada pukul 18.00 WIB-21.00 WIB. AP II, sambung Awaluddin, menyiapkan satu titik utama yang menjadi simpul bagi TransJakarta di Soetta.
“Kami menyiapkan satu titik sandar dan nanti kita akan fasilitasi dari titik sandar itu berupa kendaraan shuttle ke titik-titik lainnya, bisa pakai skytrain atau shuttle bus untuk memudahkan,” kata Awaluddin. (*)