Klaten, faktapers.id – Salah satu upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten tahun ini kembali melaksanakan musyawarah Rembug Stunting.
Kegiatan musyawarah atau rembug desa dengan tema Konvergensi Pencegahan dan Penanganan Stunting ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa setempat, pada Jumat (18/8/2023) pagi.
Turut hadir pada kesempatan itu, diantaranya Perwakilan Kecamatan, BPD, LPM, Puskesmas, Pendamping Desa, Karang Taruna, Bidan Desa, Kader KPM, Kader Posyandu, Babinsa dan tokoh masyarakat.
Kepala Desa Tumpukan, Suyamto menjelaskan rembuk stunting merupakan salah satu rangkaian pramusyawarah desa untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa untuk tahun berikutnya.
Menurutnya, RKP Desa ini menjadi amanat Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Desa agar memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahan dan penanganan stunting.
“Salah satu bentuk dukungan dari Pemerintah Desa Tumpukan yaitu pemberian makan tambahan ibu hamil, balita gizi kurang dan stunting, dan kegiatan penyuluhan pemberian makan bayi dan anak yang akan dilaksanakan pada tahun ini,” kata dia.
Selain itu, lanjut Kades, Pemdes juga memberikan tujuh paket layanan penanggulangan dan penanganan stunting diantaranya kesehatan ibu dan anak (KIA), Konseling gizi.
Kemudian penyediaan sarana air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial untuk peningkatan akses ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan dan administrasi kependudukan.
Berikutnya pendidikan tentang pengasuhan anak melalui pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB),Layanan bagi remaja, PUS, dan upaya pencegahan perkawinan anak.
Terakhir pendayagunaan lahan perkarangan keluarga dan tanah kas desa untuk pembangunan kandang kolam dan kebun (3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil dan anak sekolah.
Pemerintah Desa dan BPD bersinergi dalam penurunan dan pencegahan stunting, hal ini penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan pertumbuhan anak-anak khususnya.
“Dalam kesempatan ini semoga para kader yang ada dan hadir pada hari ini memahami dan menyusun rencana untuk mendukung program pemerintah desa dalam kasus stunting Desa Tumpukan,” ujarnya.
(Madi)
